Bumil Ngidam Sate Kambing Qurban

Pada suatu pagi yang cerah di desa Kembang Arum, tinggalah sepasang suami istri bernama Adi dan Maya. Mereka sangat bahagia karena Maya sedang hamil tua. Adi dan Maya sangat menantikan kelahiran bayi pertama mereka.

Namun, seiring berjalannya waktu, Maya mulai mengalami gejala yang sering kali dialami oleh wanita hamil, yaitu ngidam. Ngidam yang dialami Maya tidak biasa seperti ngidam makanan manis atau asin, melainkan ngidam sate kambing qurban. Maya terobsesi dengan kelezatan sate kambing yang biasanya hanya saat hari raya qurban.

Hari berganti hari dan ngidam Maya semakin menjadi-jadi. Adi mencoba memenuhi semua keinginan istrinya, tetapi sate kambing qurban ternyata tidak mudah ditemui di luar waktu Idul Adha. Adi berusaha mencari peternakan kambing di sekitar desa, tetapi semua peternak telah menjual stoking mereka pasca Idul Adha.

Namun, Adi tidak ingin mengecewakan Maya. Ia pun memutuskan untuk pergi mencari sate kambing qurban di kota terdekat. Tanpa sepengetahuan Maya, Adi berangkat ke pasar di kota dengan harapan dapat menemukan s qurban yang diidam-idamkan istrinya.

Di pasar, Adi merasa kecewa karena tidak satupun penjual yang menyediakan sate kambing qurban. Ia mendekati seorang penjual daging dan bercerita tentang keinginan Maya. Penjual daging itu terenyuh mendengar kisah Adi dan memutuskan untuk membantunya. Penjual tersebut memberikan nomor telepon kepada Adi, yang merupakan seorang peternak kambing di luar kota.

Adi dengan bersemangat menghubungi peternak tersebut. Setelah bercerita tentang keinginan Maya, peternak tersebut merasa tergerak hati dan berjanji untuk membantu. Ia memberitahu Adi bahwa ia memiliki sate kambing qurban yang tersimpan di freezer.

Tak berapa lama kemudian, Adi kembali ke desa dengan membawa bungkusan besar berisi sate kambing qurban yang didapatkan dari peternak tersebut. Saat Adi tiba di rumah dan menunjukkan bungkusan tersebut kepada Maya, air mata bahagia pun mengalir di wajah Maya.

Maya merasa begitu bersyukur dan amat bahagia karena Adi telah berhasil memenuhi keinginannya. Mereka bersama-sama makan sate kambing qurban yang lezat, dan perasaan bahagia pun terpancar di wajah mereka.

Setelah itu, ngidam sate kambing qurban Maya reda dan Maya melahirkan seorang bayi perempuan yang sehat. Mereka memberi nama bayi mereka Kania, sebagai tanda terima kasih atas keajaiban yang mereka alami.

Kisah tentang ngidam sate kambing qurban Maya menjadi cerita yang terkenal di desa Kembang Arum. Setiap kali Idul Adha, Adi dan Maya selalu berbagi sate kambing qurban dengan warga desa yang lain, sebagai tanda rasa syukur atas berkah dan keajaiban yang mereka alami.


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *