Jombang Wastra Alami 2025: Perayaan Budaya, Kreativitas, dan Kepedulian Lingkungan di Mojotrisno Mojoagung Jombang

Pemerintah Kabupaten Jombang, di Provinsi Jawa Timur, sekali lagi membuktikan komitmennya dalam melestarikan warisan budaya, mendorong ekonomi kreatif, sekaligus menumbuhkan kesadaran lingkungan. Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Pemerintah Kabupaten Jombang yang ke-115, sebuah acara kolosal bertajuk “Jombang Wastra Alami 2025” akan diselenggarakan. Acara ini bukan sekadar pameran, melainkan sebuah festival yang merangkum esensi tradisi, seni kontemporer, dan tanggung jawab sosial.

Bertempat di lokasi yang memancarkan aura historis dan keaslian, Pasar Barongan, Desa Mojotrisno, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, festival ini akan menjadi magnet bagi seluruh lapisan masyarakat, baik dari Jombang maupun dari luar daerah. Selama dua hari penuh, pada tanggal 4 hingga 5 Oktober 2025, Pasar Barongan akan bertransformasi menjadi panggung budaya yang hidup, sarat edukasi, dan penuh inspirasi.

“Jombang Wastra Alami 2025” merupakan manifestasi nyata dari semangat Jombang Berkarakter dan Berdaya Saing, sebuah upaya untuk mengangkat potensi lokal, khususnya di bidang wastra (kain tradisional) dan kekayaan alam. Tema “Wastra Alami” sendiri secara eksplisit menunjukkan fokus pada penggunaan pewarna alam dan bahan-bahan ramah lingkungan dalam industri kain tradisional, sejalan dengan tren global menuju keberlanjutan.


Jantung Acara: Memadukan Tradisi dan Inovasi

Jombang Wastra Alami 2025 dirancang dengan rangkaian acara yang terstruktur, memastikan setiap pengunjung mendapatkan pengalaman yang berharga dan multidimensi. Dari kelezatan kuliner hingga panggung peragaan busana, setiap segmen memiliki peran penting dalam merayakan identitas Jombang.

Aneka Kuliner Tradisional: Memanjakan Lidah dengan Rasa Otentik

Festival seni dan budaya tidak akan lengkap tanpa kehadiran Aneka Kuliner Tradisional. Segmen ini menjadi etalase bagi kekayaan cita rasa khas Jombang dan Jawa Timur. Pasar Barongan akan dipenuhi dengan aroma menggoda dari berbagai hidangan legendaris yang disajikan oleh pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) setempat.

Pengunjung akan disuguhi aneka makanan yang mungkin sudah jarang ditemui, mulai dari jajanan pasar tradisional, makanan berat khas desa, hingga minuman herbal yang menyehatkan. Kehadiran kuliner tradisional ini bukan hanya sekadar urusan perut, melainkan juga bagian dari upaya pelestarian warisan kuliner. Setiap gigitan dan tegukan adalah sebuah cerita tentang sejarah, bahan baku lokal, dan teknik memasak yang diwariskan turun-temurun.

Selain itu, segmen kuliner ini memiliki dampak ekonomi langsung yang signifikan. Dengan memusatkan perhatian pada UMKM lokal, Jombang Wastra Alami 2025 secara aktif mendukung pergerakan roda ekonomi di tingkat desa, memberikan panggung bagi para pengrajin makanan untuk menjangkau pasar yang lebih luas.

Makanan Jemblem Pancawarna - Kuliner Tradisional Jawa Khas Jombang
Makanan Jemblem Pancawarna – Kuliner Tradisional Jawa Khas Jombang

Workshop & Edukasi Batik: Mendalami Seni di Balik Sehelai Kain

Inti dari festival ini adalah Wastra, atau kain tradisional, khususnya Batik. Segmen Workshop & Edukasi Batik menawarkan kesempatan langka bagi masyarakat umum untuk tidak hanya menikmati keindahan kain batik, tetapi juga memahami proses pembuatannya.

1. Mengenal Pewarna Alam

Edukasi akan difokuskan pada konsep “Wastra Alami,” yaitu penggunaan pewarna alam yang berasal dari tumbuh-tumbuhan lokal. Peserta workshop akan diajak untuk mengenal berbagai sumber pewarna alam—mulai dari daun indigo untuk menghasilkan biru, kayu secang untuk merah, hingga kulit manggis—serta teknik-teknik ekstraksi dan pengaplikasiannya pada kain. Pendekatan ini merupakan langkah proaktif Jombang dalam mendorong industri batik yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan, mengurangi ketergantungan pada pewarna kimia.

2. Praktik Membatik Langsung

Sesi workshop akan melibatkan praktik langsung, di mana peserta diajarkan teknik mencanting, mulai dari pola sederhana hingga motif yang lebih rumit. Para pembatik senior dari Jombang akan bertindak sebagai mentor, berbagi ilmu dan kearifan lokal dalam membatik. Hal ini bertujuan untuk meregenerasi kecintaan terhadap seni batik, khususnya di kalangan generasi muda. Peserta akan membawa pulang tidak hanya sehelai kain batik, tetapi juga pengalaman berharga dalam menciptakan karya seni.

Fashion Show Wastra: Panggung Megah Kreativitas Lokal

Fashion Show Wastra adalah puncak visual dari perayaan ini. Acara ini akan menjadi panggung bagi para desainer lokal Jombang untuk memamerkan koleksi busana yang menggunakan wastra tradisional, terutama batik dengan pewarna alami, sebagai bahan utama.

Peragaan busana ini bukan sekadar menampilkan pakaian, melainkan sebuah narasi yang menggabungkan tradisi dengan tren kontemporer. Desainer ditantang untuk menciptakan busana yang inovatif dan fashionable, menunjukkan bahwa batik tidak hanya cocok untuk acara formal, tetapi juga dapat diintegrasikan ke dalam gaya hidup modern sehari-hari.

Segmen ini memiliki beberapa tujuan:

  • Promosi Wastra Jombang: Meningkatkan citra dan nilai jual batik Jombang di kancah regional dan nasional.
  • Inspirasi Kreatif: Mendorong desainer muda untuk berani bereksperimen dengan wastra tradisional.
  • Edukasi Estetika: Menunjukkan kepada masyarakat tentang potensi estetika dan keberlanjutan dari wastra alami.

Acara ini diharapkan akan dihadiri oleh tokoh-tokoh penting di bidang fashion dan budaya, menambah gaung dan nilai profesionalitas festival.

 

Kepedulian Lingkungan: Aksi Nyata Jombang Wastra Alami

Sesuai dengan nama dan semangatnya, Jombang Wastra Alami 2025 tidak hanya berfokus pada seni dan budaya, tetapi juga pada aspek lingkungan hidup. Dua kegiatan utama dalam rangkaian acara ini merupakan wujud nyata dari kepedulian tersebut.

Bersih Sungai & Tanam Bibit Bambu: Menjaga Ekosistem Lokal

Kegiatan Bersih Sungai & Tanam Bibit Bambu adalah aksi sosial-lingkungan yang sangat relevan dengan isu keberlanjutan. Sungai seringkali menjadi bagian penting dari ekosistem desa, termasuk di Mojotrisno.

1. Gerakan Bersih Sungai

Gotong royong membersihkan sungai bertujuan untuk mengembalikan fungsi sungai sebagai sumber air yang sehat dan mencegah pencemaran. Kegiatan ini melibatkan seluruh elemen masyarakat, dari aparat desa, pelajar, komunitas lingkungan, hingga pengunjung festival. Hal ini adalah bentuk edukasi praktis tentang pentingnya menjaga kebersihan saluran air dari sampah, yang merupakan ancaman serius bagi ekosistem.

2. Penanaman Bibit Bambu

Kegiatan menanam bibit bambu di sepanjang bantaran sungai memiliki makna ekologis yang mendalam. Pohon bambu dikenal sebagai tanaman yang efektif untuk mencegah erosi tanah, menjaga kestabilan tebing sungai, dan menjadi penyerap air yang baik. Selain itu, bambu juga merupakan bahan baku yang ramah lingkungan dan dapat digunakan sebagai sumber mata pencaharian berkelanjutan bagi masyarakat setempat. Aksi ini menegaskan komitmen Jombang terhadap konservasi alam.

Sejarah Minuman Dawet di Indonesia Jejak Manis dari Masa Lampau hingga Kini
Sejarah Minuman Dawet di Indonesia Jejak Manis dari Masa Lampau hingga Kini

Lomba Melukis di Tembikar: Menggabungkan Seni dan Tanah

Kegiatan Lomba Melukis di Tembikar merupakan sebuah perpaduan unik antara seni rupa dan kerajinan lokal. Tembikar, sebagai produk dari tanah liat (bumi), menyimbolkan kedekatan manusia dengan alam.

Lomba ini menantang peserta, khususnya pelajar dan seniman lokal, untuk menuangkan ide-ide kreatif mereka di atas permukaan tembikar. Tema lukisan kemungkinan besar akan berkaitan dengan alam, budaya Jombang, atau konsep “Wastra Alami.”

Aspek edukatif dari lomba ini adalah:

  • Pemanfaatan Kerajinan Lokal: Mendorong pengrajin tembikar di Jombang untuk terus berkreasi.
  • Media Seni Alternatif: Memberikan pengalaman baru dalam melukis di media tiga dimensi.
  • Eksplorasi Warna Alam: Peserta mungkin didorong untuk menggunakan pewarna alami dalam lukisannya, sejalan dengan semangat festival.

Lomba ini diharapkan dapat melahirkan karya-karya seni yang indah, unik, dan memiliki nilai filosofis tentang keterikatan antara manusia, seni, dan tanah.


Pasar Barongan: Lokasi yang Penuh Makna

Pemilihan Pasar Barongan, Desa Mojotrisno, Kecamatan Mojoagung sebagai lokasi acara bukanlah kebetulan. Pasar tradisional memiliki peran sentral dalam kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat desa. Dengan menyelenggarakan Jombang Wastra Alami 2025 di sini, Pemerintah Kabupaten Jombang bertujuan untuk:

  1. Menghidupkan Kembali Pasar Tradisional: Mengembalikan keramaian dan fungsi pasar sebagai pusat interaksi dan transaksi.
  2. Mendekatkan Budaya ke Akar Masyarakat: Memastikan bahwa festival budaya dapat dinikmati dan dirasakan langsung dampaknya oleh masyarakat desa.
  3. Memamerkan Keunikan Lokal: Pasar Barongan memiliki karakter dan keunikan tersendiri yang akan menjadi latar belakang yang otentik dan menarik bagi seluruh kegiatan.

Pasar Barongan akan menjadi venue yang sempurna, yang secara harmonis menggabungkan suasana pedesaan yang asri dengan gemerlap panggung seni dan budaya.


Jombang Wastra Alami 2025: Pesan untuk Masa Depan

“Jombang Wastra Alami 2025” bukan hanya sekadar perayaan HUT Kabupaten Jombang yang ke-115, tetapi juga sebuah deklarasi visi untuk masa depan.

Festival ini menyampaikan pesan-pesan penting:

  • Ekonomi Kreatif Berbasis Kearifan Lokal: Bahwa kekayaan budaya seperti batik dapat menjadi pilar utama dalam pengembangan ekonomi yang berkelanjutan.
  • Pentingnya Keberlanjutan Lingkungan: Bahwa kemajuan tidak boleh mengorbankan alam, dan praktik ramah lingkungan, seperti penggunaan pewarna alam dan konservasi sungai, adalah sebuah keharusan.
  • Membangun Jombang Berkarakter: Melalui seni, budaya, dan kepedulian lingkungan, Jombang tengah membangun generasi yang mencintai budayanya, inovatif, dan bertanggung jawab terhadap lingkungannya.

Dengan seluruh rangkaian acara yang penuh warna, edukatif, dan bermakna—mulai dari memanjakan lidah dengan kuliner tradisional, memperkaya pengetahuan di workshop batik, menyaksikan keindahan fashion show wastra, melakukan aksi bersih sungai dan tanam bambu, hingga berekspresi di lomba melukis di tembikar—Jombang Wastra Alami 2025 mengajak semua pihak untuk menjadi bagian dari perayaan budaya, kreativitas, dan kepedulian lingkungan yang luar biasa ini.

Mari tandai tanggal 4–5 Oktober 2025 di kalender Anda. Rasakan denyut nadi kebudayaan Jombang dan dukung langkah nyata menuju masa depan yang lebih hijau dan berkarakter di Pasar Barongan, Desa Mojotrisno, Mojoagung.

Tinggalkan Balasan