Kutukan Penjual Bakso

Di sebuah desa yang damai hiduplah Pak Budi, penjual bakso malam yang menggantungkan hidupnya untuk keluarganya. Setiap malam Pak Budi dengan rajin mengangkat gerobak bakso keliling desa untuk menjual dagangannya. Warga desa sangat menyukai bakso Pak Budi, yang selalu hangat dan lezat.

Desa ini memiliki satu jembatan yang dipercaya oleh warga desa sebagai tempat yang keramat. Konon katanya, di bawah jembatan tersebut terdapat sosok aneh yang mampu mengutuk siapa saja yang berani melewati jembatan tersebut saat malam hari. Namun, dalam kehidupan sehari-hari, sebagian besar warga desa hanya menganggap kisah tersebut sebagai dongeng belaka.

Suatu hari, saat Pak Budi hendak pulang dari menjual bakso, ia harus melewati jembatan tersebut. Di tengah jalan, ban motor gerobak baksonya bocor. Pak Budi yang terburu-buru pulang ke rumah dengan berbagai pertimbangan akhirnya memutuskan untuk melewati jembatan tersebut.

Begitu melangkah masuk ke atas jembatan, Pak Budi merasakan aura mistis yang menyelimuti dirinya. Tidak lama kemudian, muncullah sosok berkacamata besar itu yang dikatakan warga sebagai sosok aneh tersebut. Sosok itu mulai menatap tajam ke arah Pak Budi.

Pak Budi berusaha untuk merayu sosok tersebut, “Maafkan saya yang telah melanggar pantangan ini, saya hanya ingin segera pulang untuk keluargaku dan menutup usaha bakso malam ini,” ujar Pak Budi dengan ketakutan. Sosok aneh itu melihat mata Pak Budi, yang terlihat jelas didalamnya hanya berisi ketulusan hati serta kasih sayang kepada keluarganya.

Sosok aneh itu melanjutkan dengan suara yang menyeramkan, “Jika kamu benar-benar mencintai keluargamu, kamu akan diberikan kutukan olehku. Mulai sekarang, setiap kali kamu menjual bakso, bakso tersebut akan mendatangkan maut bagi orang yang memakannya.”

Pak Budi terkejut, namun ia tidak ingin kehilangan sumber penghidupannya. Apalagi untuk keluarganya yang sangat ia cintai. Ia kemudian kembali malam itu dengan resah. Setelah sampai di rumah, ia menceritakan kejadian aneh tersebut kepada keluarganya.

Mereka pun berdiskusi panjang dan memutuskan untuk mencari jalan keluar dari kutukan ini. Akhirnya mereka menemukan resep khusus bakso yang tetap lezat, dan mampu membatalkan efek kutukan dari sosok aneh itu.

Pak Budi dengan yakin berdoa dan menjual bakso dengan resep baru tersebut. Dan benar saja, tidak ada laporan maut datang kepada siapapun yang makan bakso Pak Budi malam itu.

Rupanya, ketulusan dan kegigihan Pak Budi untuk keluarganya telah mengubah kutukan menjadi berkah. Pak Budi kembali diterima di mata warga desa, dan kejadian di jembatan itu akhirnya diterima sebagai pelajaran agar mereka semua lebih menghargai apa yang mereka punya dan melindungi satu sama lain.

Semakin berkembang, semakin ramailah pembeli bakso Pak Budi hingga akhirnya keluarga mereka pun menjadi semakin bahagia dan sejahtera. Kisah Pak Budi dan kutukan penjual bakso tersebut menjadi legenda yang selalu dikenang di desa itu.


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *