Menceritakan seorang astronot muda bernama Rama yang membayangkan profesi apa saja yang akan ada jika manusia berhasil mendiami planet Pluto. Suatu hari, ia mendengar berita tentang potensi tempat tinggal manusia di Pluto. Rama dengan berani mendaftarkan diri sebagai sukarelawan pertama untuk menjelajahi dan kemungkinan tinggal di planet tersebut.
Setelah persiapan dan pelatihan yang panjang dan berat, Rama pun diterbangkan bersama rombongan ilmuwan dan astronot lainnya pada misi “Pluto One”. Mereka mendarat dengan selamat dan mulai merencanakan dan membangun semacam perkampungan yang layak, berisikan fasilitas-fasilias yang dibutuhkan manusia untuk tinggal.
Sebagaimana di bumi, ada pekerjaan-pekerjaan tertentu yang tetap harus ada di Pluto. Salah satunya adalah mengepel lantai! Rama, dengan senyum riang, mendaftar menjadi petugas pembersih. Dengan pakaian astronotnya dan alat pel berbekal pengetahuan fisika, ia berusaha menjalankan tugasnya. Tetapi, cara mengepel di Pluto ternyata berbeda dengan di Bumi. Karena gravitasi yang rendah, air dari ember pel malah melayang-layang. Dengan cekatan, Rama mencoba mengejar-ngejar tetesan air tersebut.
Mengepel lantai di Pluto ternyata jauh dari kata mudah. Namun dengan berbagai percobaan dan penyesuaian, Rama berhasil menciptakan metode pembersihan yang baru. Ia bahkan mendesain alat pel canggih yang dapat bekerja dengan baik dalam gravitasi rendah.
“Cerita Rama” menjadi sangat populer di Bumi. Aktivitasnya mengepel lantai bukan hanya membawa keceriaan, tetapi juga inspirasi bahwa setiap pekerjaan mempunyai tantangan dan kepuasan tersendiri, bahkan di ujung tata surya sekalipun.
Dan seperti itulah, Rama menjadi astronot pertama yang terkenal bukan karena penemuan ilmiah atau pencapaian emosional dalam penaklukan antariksa, tetapi karena ia bisa mengepel lantai di Planet Pluto.
Tinggalkan Balasan