Apa kabar pembaca setia artikel blog The Jombang Taste? Pada artikel berikut ini kita akan berkenalan dengan pers komunitas. Saat ini makin sering kita mendengar istilah pers komunitas. Apakah definisi pers komunitas? Apakah contoh penyebarluasan informasi berbasis pers komunitas masih ada saat ini? Masyarakat cenderung menganggap community pers sama dengan aktifitas pers yang dijalankan oleh sekelompok mahasiswa jurnalistik di lingkungan kampus mereka. Pers komunitas hadir dalam bentuk lebih dari itu.
Pers komunitas adalah jenis pers yang memiliki jangkauan wilayah sirkulasi yang sangat terbatas. Pers komunitas biasanya hanya mencakup satu atau beberapa desa dalam satu kecamatan. Kebijakan pemberitaan pers komunitas lebih banyak diarahkan untuk mengangkat berbagai potensi dan masalah aktual di desa atau kecamatan setempat. Menurut Haris Sumadiria dalam buku Menuli Artikel dan Tajuk Rencana, fungsi yang lebih banyak dikembangkan pada pers komunitas adalah penyebarluasan informasi dan edukasi.
Fungsi koreksi disentuh juga oleh pers komunitas, hanya saja dilakukan oleh pers komunitas secara sangat hati-hati. Begitu pula dengan fungsi rekreasi, lebih banyak dipengaruhi pertimbangan keanekaragaman materi isi media daripada agenda pemuasan kebutuhan khalayak pembaca. Mereka tidak mau merusak harmoni pemberitaan. Dalam kerangka ini, jalinan komunikasi dan interaksi diantara warga selalu dijadikan kata kunci. Maka tidak mengherankan jika per komunitas sering digunakan oleh Pemerintah Daerah dalam menyebarluaskan informasi terkait sosialisasi kebijakan-kebijakan terbaru Pemerintah.
Pers komunitas bisa juga dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan khalayak pembaca yang berada dalam lingkungan suatu organisasi, instansi, perusahaan baik swasta maupun pemerintah. Pers kampus bisa disebut sebagai pers komunitas. Misal, majalah Radar Ekonomi merupakan pers yang dibentuk mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Hasyim Asyari Tebuireng Jombang. Segmentasi pembaca pers kampus hanya sebatas warga kampus walaupun jumlahnya bisa mencapai ribuan orang. Secara bisnis komersial, pers komunitas bisa menjanjikan keuntungan selama dikelola secara profesional.
Contoh pers komunitas berikutnya adalah majalah Suara Pendidikan yang dikelola oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang. Suara Pendidikan memiliki wilayah sirkulasi majalah yang terbatas kepada sekolah-sekolah negeri yang berada di bawah koordinasi Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang. Meski segmentasinya sempit, namun Suara Pendidikan mampu menjadi media komunikasi yang efektif dalam menjaring aspirasi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang bekerja di TK Negeri, SD Negeri, SMP Negeri, SMA Negeri, dan SMK Negeri se-Kabupaten Jombang.
Kebebasan berekspresi tidak mengenal ruang dan waktu. Pers komunitas bisa menjadi salah satu media untuk mengungkapkan opini dan saran untuk kemajuan sebuah komunitas atau organisasi dalam lingkup yang spesifik. Keterbatasan wilayah sirkulasi pers komunitas justru menjadi keunggulan tersendiri karena konten berita lebih tepat sasaran dan sesuai kebutuhan pembaca. Semoga artikel ini bisa memberi tambahan wawasan bagi setiap penulis di Indonesia. Ayo tetap bersemangat menulis!
Bgmn cara bikin buletin sekolah?