Sejarah dan Asal-usul Ilmu Ekonomi Islam

Muhammad Syafii Antonio - Pakar Ekonomi Islam dari Indonesia
Muhammad Syafii Antonio – Pakar Ekonomi Islam dari Indonesia

Ilmu ekonomi Islam mempunyai sejarah dan asal-usul yang panjang dan meliputi periode sejak masa Nabi Muhammad SAW hingga kini. Pada masa Nabi Muhammad SAW, sesungguhnya telah ada sistem ekonomi yang berdasarkan pada prinsip-prinsip Islam.

Di salah satu firman Allah SWT, surah Al-Baqarah ayat 275 ditegaskan tentang haramnya riba. Firman tersebut merupakan salah satu contoh prinsip-prinsip ekonomi Islam yang sangat penting dan dipraktikkan sejak zaman Nabi Muhammad SAW hingga kini. Pada zaman Nabi Muhammad SAW, transaksi perdagangan terutama dilakukan melalui sistem barter, namun kemudian berkembang menjadi sistem perdagangan yang lebih modern.

Asal-usul ilmu ekonomi Islam juga erat kaitannya dengan ekonomi yang berkembang di Asia dan Afrika. Sebagai contoh, perdagangan yang besar antara Arab dan Asia sering melibatkan transaksi dalam bentuk jual beli, dengan persyaratan pengembalian modal yang telah ditanam. Hal ini memperkuat sistem ekonomi yang berdasarkan pada kepercayaan, kejujuran, dan sikap bertanggung jawab.

Perkembangan ilmu ekonomi Islam mencapai puncaknya pada masa kejayaan dari peradaban Islam, di mana berbagai studi ekonomi, termasuk bank dan perdagangan, dikembangkan dan diarahkan oleh ulama terkemuka di Timur Tengah pada masa itu. Pada periode inilah, terjadi percampuran antara prinsip-prinsip Islam dengan ekonomi Barat.

Dengan demikian, asal-usul ilmu ekonomi Islam berasal dari tradisi agama Islam dan sesuai dengan prinsip-prinsip Islam dalam melihat dan mengelola keuangan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, ilmu ekonomi Islam juga memiliki peran penting dalam membantu mengatasi masalah-masalah ekonomi dan keuangan di negara-negara yang mayoritas penduduknya adalah Muslim.

Nama-nama Tokoh Ekonomi Islam

Ibn Khaldun
Imam Al-Ghazali
Ibn Taymiyyah
Ibnu Sina
Imam Al-Shatibi
Sayyid Qutb
Mohamed ElBaradei
Zaghloul El-Naggar
Yusuf al-Qaradawi
Abdullah bin Baz


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *