Apa kabar kawan-kawan pembaca blog The Jombang Taste? Artikel kali ini akan menceritakan sejarah dan asal usul provinsi Jawa Timur. Buku yang saya pakai sebagai referensi kali ini adalah tulisan Jodi Kurniadi dalam buku yang berjudul Objek Wisata Provinsi Jawa Timur yang diterbitkan oleh PT. Sarana Panca Karya Nusa pada tahun 2017. Buku ini menyebutkan bahwa Jawa Timur telah dihuni manusia sejak zaman prasejarah. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan ditemukannya sisa-sisa fosil pithecanthropus mojokertensis di Kabupaten Mojokerto, pithecanthropus erectus di Trinil Ngawi dan homo wajakensis di Wajak, Tulungagung.
Selanjutnya buku ini menyebutkan Prasasti Dinoyo yang ditemukan di Malang adalah sumber tertulis tertua di Jawa Timur. Prasasti Dinoyo bertahun 760 dan memberi informasi penting sejarah Jawa Timur. Pada tahun 929 Mpu Sindok memindahkan pusat kerajaan Mataram dari Jawa Tengah ke Jawa Timur serta mendirikan Kerajaan Medang. Kerajaan Medang kemudian kelak akan menjadi kerajaan-kerajaan lain yang tumbuh di Jawa Timur seperti kerajaan Kahuripan, kerajaan Jenggala, dan kerajaan Kadiri.
Pada masa kerajaan Singosari, raja Kertanegara melakukan ekspansi hingga ke Melayu dan pada era kejayaan Majapahit di bawah raja Hayam Wuruk wilayah Majapahit telah mencapai Malaka dan kepulauan Filipina. Bukti awal masuknya Islam ke Jawa Timur adalah adanya makam di gresik tahun 1102 serta sejumlah makam Islam pada kompleks makam Majapahit. Tempat bersejarah itu menjadi obyek wisata di Jawa Timur yang sering dikunjungi wisatawan.
Selanjutnya bangsa Portugis adalah bangsa barat yang pertama kali datang ke Jawa Timur. Kapal Belanda dipimpin oleh Cornelis de Houtman mendarat di pulau Madura pada tahun 1596. Kemudian kota Surabaya jatuh ke tangan VOC pada tanggal 13 mei 1677. Pada masa pemerintahan Thomas Stamford Raffles Jawa Timur untuk pertama kalinya dibagi menjadi karesidenan yang berlaku hingga tahun 1964.
Setelah merdeka, Indonesia dibagi menjadi 8 provinsi di mana jawa timur adalah salah satu provinsi tersebut. Gubernur pertama jawa timur adalah Raden Soeryo yang dikenal sebagai pahlawan nasional. Tanggal 20 Februari 1948 dibentuk negara madura di Madura. Kemudian pada tanggal 26 November 1948 negara Jawa Timur dibentuk yang kemudian menjadi salah satu negara bagian dalam Republik Indonesia Serikat.
Negara Jawa Timur dibubarkan dan bergabung ke dalam Republik Indonesia pada tanggal 25 Februari 1950. Kemudian pada tanggal 7 maret 1950 negara Madura memberikan pernyataan serupa untuk bergabung dalam Republik Indonesia. Pembentukan provinsi Jawa Timur berdasarkan undang-undang Republik Indonesia nomor 2 tahun 1950.
Provinsi Jawa Timur memiliki lambang provinsi yang berbentuk perisai dengan tulisan yang berbunyi jer basuki mawa beya. Arti semboyan provinsi Jawa Timur tersebut adalah keberhasilan membutuhkan kesungguhan. Dalam logo tersebut terdapat gambar gunung berapi, pintu gerbang, sawah ladang, padi dan kapas, sungai, roda dan rantai.
Masing-masing lambang tersebut memiliki arti yang berbeda. Bintang melambangkan ketuhanan yang maha esa. Tugu pahlawan melambangkan kepahlawanan rakyat Jawa Timur dalam perang mempertahankan kemerdekaan. Kemudian gunung berapi yang selalu mengabulkan asap melambangkan bahwa selain di Jawa Timur terdapat banyak gunung berapi juga merupakan lambang semangat dinamis dan revolusioner pantang mundur untuk menuju masyarakat adil dan makmur.
Pintu gerbang candi pada lambang provinsi Jawa Timur melambangkan keagungan cita-cita perjuangan masa lampau dan masa sekarang. Sawah ladang, sungai serta padi dan kapas menunjukkan kemakmuran. Roda dan rantai melambangkan semangat Jawa Timur yang membangun. Secara administratif Jawa Timur terdiri dari 29 kabupaten dan 9 kota. Hal tersebut menjadikan Jawa Timur sebagai provinsi yang memiliki jumlah kabupaten atau kota terbanyak di indonesia.
Nah, kini Anda sudah mengetahui sejarah terbentuknya provinsi Jawa Timur. Anda juga pasti sudah tahu semboyan, gambar logo dan arti logo Provinsi Jawa Timur. Semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk Anda.
Tinggalkan Balasan