Sekolahku Bukan Rumahku

Suatu hari di sebuah kota kecil, hiduplah seorang anak bernama Budi. Budi adalah anak yatim piatu yang tinggal bersama neneknya, seorang pedagang kaki lima. Budi bukan anak yang manja. Dia selalu bangun pagi-pagi untuk membantu neneknya berjualan dan belajar dengan tekun setiap harinya.

Budi adalah anak yang cerdas. Guru-gurunya di sekolah selalu memuji kecerdasan dan kerajinannya. Namun ada satu hal yang selalu mengganjal di hati Budi, yaitu kondisi sekolahnya. Sekolah Budi kekurangan fasilitas dan seringkali terlihat kotor dan kurang terawat.

Meskipun demikian, Budi tidak pernah mengeluh. Dia sadar bahwa sekolahnya bukan rumahnya, yang bisa dia ubah sesuka hati. Tapi Budi memiliki mimpi, dia ingin sekolahnya menjadi tempat yang nyaman dan menarik bagi semua siswa.

Maka dari itu, setiap pulang sekolah, Budi selalu menyempatkan diri untuk membersihkan kelas, memunguti sampah yang berserakan, bahkan dia juga menanam beberapa pohon dan bunga di halaman sekolah. Aksi Budi ini awalnya tidak dipahami oleh teman-temannya. Mereka sering mencemooh dan menertawakan Budi.

Namun Budi tidak pernah goyah. “Sekolahku bukan rumahku, tapi aku punya tanggung jawab untuk merawatnya,” ujar Budi. Lambat laun, aksi Budi mulai menginspirasi teman-temannya. Mereka mulai membantu Budi membersihkan kelas, halaman, bahkan toilet.

Tidak berhenti di situ, Budi dan teman-temannya juga membuat program penggalangan dana untuk memperbaiki beberapa fasilitas sekolah yang rusak. Guru-guru dan orang tua murid pun ikut terlibat.

Setahun kemudian, sekolah Budi berubah drastis. Sekolah yang dulu kotor dan kurang terawat, sekarang menjadi sekolah yang nyaman dan indah. Semuanya berkat kerja keras Budi dan teman-temannya.

Budi membuktikan bahwa sekolah bukan hanya tempat belajar, tetapi juga bisa menjadi tempat yang menginspirasi dan menampung mimpi. Dan Budi berhasil menjadikan sekolahnya bukan rumahnya, namun lebih dari itu, sekolah bagi Budi adalah rumah kedua yang harus dihargai dan dirawat.


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *