Lomba Tujuh Belas Agustus, Contoh Kebiasaan Baik Yang Perlu Dikaji Ulang

Lomba Agustusan antar Mahasiswa UNHASY Tebuireng
Lomba Agustusan antar Mahasiswa UNHASY Tebuireng

Tidak ada yang salah dengan perlombaan peringatan HUT Kemerdekaan RI. Mengingatkan generasi muda masa kini terhadap tanggal 17 Agustus memang baik. Namun kebiasaan baik ini harus dikaji ulang, terutama menyangkut jenis-jenis permainan yang dipertandingkan. Apakah benar berjoget dengan mengumbar syahwat selaras dengan cita-cita perjuangan para pahlawan? Apakah lomba peragaan desain baju kreatif sudah mampu memenuhi tujuan awal berpakaian untuk menutup aurat?

Indonesia kaya nilai-nilai kearifan lokal yang tergambar dalam Bhinneka Tunggal Ika. Saya yakin tidak ada niat buruk terlintas dalam pikiran pencetus ide budaya kelokalan. Meski demikian, kearifan lokal di Indonesia tidak semestinya memunculkan degradasi moral hanya karena dalih melaksanakan lomba tujuh belas Agustus. Lomba panjat pinang untuk tujuan pamer tubuh bukan hal yang patut dilakukan oleh pemuda untuk menarik lawan jenisnya. Berawal dari aktifitas lomba karaoke antar RT, tak sedikit para pemuda yang merencanakan kegiatan itu untuk adu otot.

Banyaknya perbuatan baik yang perlu dikaji ulang pelaksanaannya merupakan satu kebutuhan nyata di masa kini. Era modern telah mengubah perilaku masyarakat beserta aturan yang dipakai. Perbuatan-perbuatan baik yang sepatutnya dicontoh dan dilestarikan dalam masyarakat seharusnya memang bertujuan untuk kebaikan sesama. Mengembalikan semua nilai-nilai kearifan lokal diperlukan untuk mencegah dampak degradasi moral yang lebih akut. Tujuannya bukan hanya untuk saat ini, tetapi juga untuk masa depan remaja. Bukankah contoh yang baik dapat membangun kebudayaan yang lebih baik?


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *