Pada zaman dahulu kala, di sebuah desa di, hiduplah seorang anak muda bernama Tenggang bersama ibunya yang janda. Mereka hidup dalam keadaan yang serba kekurangan, namun Tenggang sangat mencintai ibunya dan selalu berusaha untuk berbakti kepada orang tuanya.
Suatu hari, Tenggang memutuskan untuk mencari nafkah di luar desa agar kehidupan mereka menjadi lebih baika pun berlayar ke negeri seberang untuk bekerja sebagai pedagang. Setelah beberapa tahun bekerja keras, Tenggang berhasil menjadi pedagang yang kaya raya dan memiliki banyak harta. Ia pun memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya untuk menemui ibunya.
Sesampainya di desa, Tenggang menemui perubahan yang sangat drastis. Ia menjadi sombong dan tidak lagi mengenali ibunya yang sudah tua dan miskin. Tenggang menolak untuk menemui atau bahkan mengakui ibunya sebagai keluarganya. Hal ini membuat hati ibunya sangat sedih dan kecewa.
Su, sang ibu tidak tahan lagi dengan perlakuan Tenggang dan memutuskan untuk mengutuk anaknya. Dalam doanya, ia meminta agar Tenggang dan semua hartanya tenggelam ke dasar laut. Mendengar doa ibunya, Tuhan mengabulkan permintaannya. Tenggang dan hartanya pun tenggelam ke dasar laut, menjadi sebuah pulau yang dikenal sebagai Pulau Tenggang.
Kisah ini mengajarkan kitaingnya berbakti kepada orang tua dan menghargai jasa mereka. Betapa pun sukses dan kaya yang kita raih, kita harus tetap rendah hati dan mengingat orang-orang yang telahjasa dalam hidup kita, terutama orang tua.