Di sebuah desa kecil di pedalaman Kalimantan, hiduplah seorang wanita muda yang bernama Sari. Sari adalah seorang pekerja keras yang bekerja di perkebunan karet sejak ia masih remaja. Setiap pagi, Sari bangun sebelum matahari terbit, siap untuk memulai perjuangannya sebagai pengumpul getah karet. Lendir karet itu berbau tajam dan bila terkena baju susah dibersihkan.
Meskipun rintangan dan kesulitan selalu menghadang, Sari tidak pernah menyerah. Setiap hari, dia pergi ke perkebunan dengan alat kerjanya yang sederhana, siap untuk memetik dan mengumpulkan getah karet. Terik matahari tidak pernah menyurutkan semangatnya, karena Sari tahu bahwa pekerjaannya menjadi sumber penghidupan bagi keluarganya.
Di tengah hutan, Sari bekerja dengan tekun. Dia terbiasa bekerja hingga larut malam, terutama ketika musim panen tiba. Meskipun lelah dan tubuhnya terasa pegal, Sari tetap gigih bekerja, karena dia tahu betapa pentingnya hasil kerjanya bagi kelangsungan hidup keluarganya.
Meski pekerjaan itu memunculkan luka dan lecet di tangannya, Sari tetap tegar. Dia belajar untuk menghadapi cobaan dan kesulitan dengan penuh keberanian. Beberapa kali, hujan deras turun tanpa ampun saat Sari masih di perkebunan, namun itu tidak menyurutkan semangatnya. Sari terus bekerja mencari getah karet, terkadang dalam kegelapan malam.
Namun, kegigihan Sari akhirnya membuahkan hasil. Dengan hasil kerjanya yang gigih, Sari mampu menyekolahkan adik-adiknya dan mendukung ibunya yang sakit. Dia juga mampu menyisihkan sebagian penghasilannya untuk menyumbang bagi komunitasnya. Meskipun perjuangannya melelahkan, Sari merasa bahagia karena dapat menjadi tulang punggung keluarganya dan memberikan manfaat bagi orang-orang di sekitarnya.
Sari adalah contoh nyata dari kekuatan dan ketabahan seorang wanita dalam menghadapi perjuangan hidup. Kisahnya menjadi inspirasi bagi banyak orang di desanya, dan Sari dikagumi sebagai sosok yang tangguh dan penuh kasih.
Tinggalkan Balasan