Indonesia memiliki sejarah yang panjang dan kaya dalam hal keberagaman budaya dan jejak manusia prasejarah. Jejak prasejarah ini mencakup periode awal manusia hingga sebelum masyarakat menggunakan tulisan sebagai media komunikasi.
Asal-usul manusia prasejarah di Indonesia Ada beberapa teori yang mencoba menjelaskan asal-usul manusia prasejarah di Indonesia, salah satunya adalah Teori Selat Sunda. Menurut teori ini, sekitar 1,8 juta tahun yang lalu, adanya perubahan iklim dan penurunan permukaan air laut membuat daratan Asia Tenggara, termasuk Indonesia, memiliki koneksi daratan dengan daratan Asia. Hal ini memudahkan migrasi manusia dan hewan dari Asia ke Indonesia.
Jejak fosil Fosil-fosil yang ditemukan di Indonesia menjadi bukti adanya kehidupan manusia prasejarah. Salah satu fosil terkenal yang ditemukan adalah fosil meganthropus paleojavanicus, yang ditemukan oleh Dr. Ralph von Koenigswald pada tahun 1936 di Mojokerto, Jawa Timur. Fosil ini diperkirakan berusia 1 juta tahun dan menjadi salah satu bukti bahwa manusia prasejarah telah mendiami wilayah Indonesia.
Peninggalan budaya Selain fosil, peninggalan budaya yang ditemukan juga menunjukkan kehidupan dan kegiatan manusia prasejarah di Indonesia. Contohnya adalah pecahan-pecahan alat batu, peralatan serpih, dan alat tulang yang ditemukan di Situs Sangiran, Jawa Tengah.
Seni gua Seni gua merupakan salah satu bukti adanya kegiatan budaya manusia prasejarah, ditemukan di berbagai lokasi seperti gua Maros (Sulawesi Selatan), gua Leang-Leang (Sulawesi Utara), dan gua Harau (Sumatera Barat). Lukisan dinding gua yang terbuat dari mineral alam mencerminkan kegiatan keagamaan, perburuan, dan kehidupan sosial manusia pada masa itu.
Masyarakat dan kehidupan prasejarah Dari berbagai penemuan peninggalan prasejarah, dapat diketahui bahwa pada masa itu, manusia hidup dalam kelompok keluarga dan masyarakat yang kooperatif. Kegiatan sehari-hari meliputi suri (menanam), buru (memburu), dan tubu (memancing). Begitu pula dengan sistem religi, mereka mengenal takhyul dan pemujaan terhadap roh nenek moyang.
Kontak dengan dunia luar Jejak prasejarah di Indonesia juga menunjukkan adanya kontak dan interaksi antar manusia, antara harimau, dan antar masyarakat di kawasan. Hal ini ditandai dengan ditemukannya artefak dan temuan lain dari berbagai tempat, seperti material budaya dari Asia Tenggara ke Indonesia, dan sebaliknya.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa Indonesia memiliki jejak prasejarah yang kompleks dan menarik dengan asal-usul, peninggalan, dan kehidupan manusia prasejarah yang cukup bervariasi. Studi mengenai jejak prasejarah ini penting untuk memahami sejarah dan perkembangan masyarakat Indonesia serta interaksinya dengan dunia luar.