Siapa yang tidak berani mencoba sesuatu maka berarti dia tidak akan mendapat sesuatu untuk selamanya. Oleh sebab itu, penulis menyarankan Anda harus berani mencoba untuk ikut serta di dalam lomba mengarang cerita, lomba menulis artikel, maupun kontes ngeblog yang akhir-akhir ini marak diadakan. Berani mencoba merupakan pintu gerbang kesuksesan manusia. Berani mencoba adalah merupakan ujung tombak keberhasilan dan kemenangan. Tidak berani mencoba lebih buruk bila dibanding dengan rasa kecil hati tadi (Suhadi, 2008: 43).
Rasa kecil hati dan takut mencoba merupakan kelemahan mental yang masih memiliki harapan namun tidak berani mencoba adalah kelemahan batin yang gelap-gulita. Karena kegelapan itu maka manusia sudah tidak memiliki kemungkinan kecerahan. Tidak ada keberanian mencoba adalah penghalang kemajuan. Maka cobalah untuk berbuat sesuatu. Insya Allah Tuhan mengabulkan usaha manusia yang berani mencoba sesuatu. Ingatlah bahwa Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu kaum sampai kaum itu mau mengubahnya sendiri.
Ora Et Labora. Berkaryalah dan berdoa. Kalimat motivasi ini perlu kita ulang dengan topik tersendiri, sebab memang merupakan masalah yang mendasar bagi setiap manusia. Doa adalah kunci ibadah. Berdoa pada hakikatnya mohon pertolongan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tuhan telah berfirman agar manusia selalu minta pertolongan kepada-Nya. Barangsiapa memanjatkan doa kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh tentu dikabulkan. Dan barangsiapa yang berpaling dari ajaran Tuhan maka tidak akan ada keselamatan dalam hidupnya.
Apa makna berdoa dengan sungguh-sungguh bagi seorang penulis? Tuhan telah menentukan bahwa manusia harus hidup dengan penuh perjuangan. Manusia makan rezeki dengan dibarengi cucuran keringat. Jadi, berdoa tidak berarti di bibir belaka. Namun harus disertai usaha keras. Kalau ingin berhasil dalam mengarang harus belajar, berlatih dan berani mencoba terus-menerus. Dalam hati kita memohon pertolongan Tuhan, di luar itu kita bekerja penuh semangat yang membara.
Ketakutan lain yang sering melanda penulis pemula adalah tidak memiliki waktu yang cukup untuk mengeksplorasi alam pemikirannya. Memang benar bahwa kemampuan menulis tidak hadir dengan sendirinya. Anda membutuhkan pelatihan yang berulang dan konsisten sampai menemukan irama kehidupan yang tepat untuk mendukung aktifitas kepenulisan Anda. Terlebih lagi jika Anda sedang giat mengikuti kontes menulis, maka wajib hukumnya bagi Anda untuk giat berlatih.
Lingkungan pergaulan Anda sangat mempengaruhi pola pikir Anda. Jika Anda ingin menjadi pemenang dalam kontes menulis, maka jangan ragu berguru pada penulis yang pernah sukses memenangkan lomba menulis. Bergabunglah dalam komunitas penulis yang telah memiliki kegiatan pertemuan penulis secara rutin. Melalui interaksi dengan para penulis inilah Anda dapat menimba ilmu menulis lebih lengkap guna memenangkan lomba menulis. Semoga artikel The Jombang Taste ini bisa menambah wawasan Anda. Selamat mengikuti kontes menulis!
Daftar Pustaka:
Suhadi. 2008. Memenangkan Lomba Mengarang. Balai Pustaka: Jakarta
Tinggalkan Balasan