Musim hujan telah tiba. Orang-orang cenderung merasa lapar ketika datang hujan di sore hari, termasuk juga penulis. Sore ini penulis mencoba camilan unik yang bernama Makaroni Bonju. Varian kuliner makaroni yang saya pilih adalah bonju spicy keju. Makaroni bonju adalah makanan berbahan dasar makaroni yang dicampur dengan taburan bubuk keju dan bubuk cabe.
Kombinasi dasar gurih keju dan rasa pedas cabe menghasilkan cita rasa yang unik dan bikin ketagihan. Penulis pun tidak cukup berhenti pada setengah bungkus bonju makaroni. Tak terasa, sebungkus bonju habis dimakan dalam setengah jam. Tak bisa dikatakan lagi betapa susahnya menahan derasnya keringat yang bercucuran dari dahi ke pipi.
Kuliner makaroni bonju sebagai produk eksklusif dan tidak dijual secara bebas di toko-toko, supermarket, maupun pasar swalayan. Kuliner ini dijual melalui reseller bonju. Menurut informasi yang ada di bungkusnya, makaroni bonju diproduksi oleh perusahaan Bonju yang berpusat di Kota Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Satu bungkus bonju makaroni dijual Rp14.000 per bungkus. Satu bungkus bonju makaroni memiliki berat bersih 100 gram.
Kemasan Unik dan Menarik
Strategi yang digunakan dalam pemasaran bonju makaroni adalah penampilan bungkus makanan yang cukup menarik. Packaging bonju makaroni tidak biasa. Bagian luar bungkus bonju terbuat dari kertas karton. Layaknya gaya retro, font yang digunakan pun unik. Bungkus bagian dalam berupa plastik.
Keunikan berikutnya dari packaging atau desain kemasan makaroni Bonju adalah adanya gambar kartun. Layaknya cerita komik strip, penikmat makaroni bisa membaca komik singkat yang mengandung cerita lucu dan menarik di bungkus makaroni bonju. Rupanya strategi pemasaran seperti ini cukup berhasil menyita perhatian konsumen dari kelompok usia anak-anak dan remaja.
Komik singkat pada bungkus makaroni bonju bisa menjadi teman makan yang cukup menyenangkan untuk anda nikmati bersama teman-teman. Hari ini penulis mengajak si kecil Hana yang ikut menikmati makaroni bonju keju spicy. Ternyata anak kecil juga suka rasa pedas bonju.
Camilan Remaja Kekinian
Penulis tidak terlalu terganggu dengan rasa pedas yang ada pada makaroni bonju. Selama setengah jam pertama penulis masih bisa berkonsentrasi menikmati gurih dan renyahnya makaroni bonju. Tetapi pada setengah jam yang kedua penulis harus minum air putih dan menyeka keringat dengan handuk karena rasa pedas mulai membakar lidah. Rasa pedas bonju mengingatkan penulis pada menu nasi rica-rica mentok Bu Suhar yang ada di Kupang, Tebel, Bareng.
Acara makan makaroni bonju spicy keju sore hari ini cukup menyenangkan. Camilan enak, gurih dan renyah ini cocok dimakan pada musim hujan seperti ini. Penulis pun tertantang untuk mencoba cita rasa lain dari varian bonju makaroni bukan hanya yang pedas tapi juga berbahan coklat dan rumput laut. Untuk wanita hamil disarankan kurangi konsumsi makanan pedas untuk kesehatan janin dalam kandungan.
Demikian ulasan penulis mengenai makanan ringan makaroni bonju. Maraknya perkembangan wisata kuliner berbasis kreatifitas packaging merupakan bukti bahwa konsumen tidak hanya mengejar rasa kenyang saat memilih makanan. Konsumen juga butuh pengalaman wisata kuliner yang berbeda dibanding aktifitas makan mereka sehari-hari. Inilah peluang emas bagi setiap anak muda yang inovatif dan tidak pernah berhenti belajar. Mari kita dukung pengembangan UKM di Indonesia dengan membeli produk-produk mereka. Selamat menikmati musim hujan dengan camilan makanan ringan kesukaan Anda.
Review mantap kang! Aku suka originalitas konten blog ini.
Minta no kontak resellernya mas?
Apakah bisa beli grosir di jombang?
Jgn bnyk2 makan pedas. Ntar mencret.
Promosi online memang joss!
Youtuber baru telah lahir…
Review mantul bro!
Blogger dan youtuber keren.
beli bonju dimana mas?
Di wilayah jombang kota adakah reseller bonju?
Itu anaknya mas Agus.
Jaga pola makan. Kurangi konsumsi gorengan.
Maju terus wisata kuliner Jombang!
Kuliner indo mmg sip…
Bisa COD ke Kandangan?