Durjono Kuwi Wisane Ing Saranduning Badan

Cerita Rakyat Jawa Tengah Dongeng Timun Emas dan Mbok Rondo Dadapan
Cerita Rakyat Jawa Tengah Dongeng Timun Emas dan Mbok Rondo Dadapan

Apa kabar sobat blogger pembaca setia The Jombang Taste? Anda bertemu lagi dengan artikel motivasi hidup yang bisa Anda dapatkan dari petuah luhur Bahasa Jawa. Sebagaimana sudah pernah kita singgung sebelumnya, nasehat bijak orang Jawa mampu menginspirasi kita agar berbuat baik terhadap sesama. Kata-kata bijak Bahasa Jawa yang kita bahas kali ini berbunyi: klabang Kuwi Wisane Ing Endhas, Kolojengking Wisane Ono Ing Buntut, Yen Ulo Wisane Ono Ing Cangkeme, Durjono Kuwi Wisane Ing Saranduning Badan.

Kalimat bijak Basa Jawa tersebut memiliki arti: kaki seribu bisanya di kepala, kalajengking bisanya pada ekor, ular bisanya pada mulut, seorang yang durjana bisanya diseluruh badan. Kata-kata inspiratif Bahasa Jawa ini mengisyaratkan bahwa manusia adalah mahkluk penuh potensi, baik potensi kemulian atau kehinaan. Ia bisa menjadi mulia dan kemuliannya lebih dari kemuliaan malaikat, dan ia bisa menjadi terkutuk jauh lebih terkutuk dari setan sekalipun. Itulah dua sifat terbalik dari makhluk yang bernama manusia.

Alloh SWT berfirman yang artinya: “Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami dan mereka mempunyai mata tidak dipergunakannya untuk melihat, dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar. Mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih hina lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai”. (QS. Al-A’Raf:179)

Jika makhluk lain mempunyai bisa, maka mereka hanya terbatas pada satu titik saja, selebihnya tidak. Tapi manusia yang durjana, maka semua hal yang ada pada dirinya dapat menjadi racun bagi sesamanya. Konteks racun yang ada dalam diri manusia ini bukan konteks racun yang ada pada hewan. Jika racun yang ada pada hewan adalah serum yang mereka buat untuk mempertahankan diri, tapi racun yang ada pada manusia adalah racun yang meracuni kehidupan (Sudjono: 2013).

Ia bisa menjadi jauh lebih bahaya dibanding racun hewan manapun dan efeknya tidak harus selalu tunggal, bisa saja ia menjadi racun sosial bagi setiap manusia yang tinggal bersamanya. Racun pada manusia bersifat tidak kasatmata karena ia adalah majas akan sebuah tindakan yang menyakitkan layaknya racun pada hewan. Tapi jika pada hewan Anda bisa menghindari bisanya dengan menghindari bagian tertentu maka tidak demikian dengan manusia. Manusia dapat meracuni manusia lainnya melalui beragam cara, baik perkataan maupun tindakan.

Jika seorang manusia menebarkan bisa maka cukup dengan modal perkenalan manusia yang ada disekitarnyapun kita akan dapat terkena bisa yang dikandungnya. Inilah bahayanya bisa manusia, ia tak harus menyentuh korbannya untuk menancapkan bisanya, ia juga tak melulu mencari korban tunggal karena korbannya bisa saja meluas secara sosial. Semoga Anda bisa menjaga diri dari melakukan perbuatan yang merugikan orang lain.

Demikian artikel singkat mengenai kata-kata mutiara bahasa Jawa bersama The Jombang Taste. Semoga tulisan ini bisa memberi manfaat bagi peningkatan motivasi hidup Anda.

Daftar Pustaka:

Sudjono. 2013. Nguri-uri Pitutur Luhur Falsafah Adi Luhung. CV. Karya Mandiri Sentosa: Ngawi

Komentar

3 tanggapan untuk “Durjono Kuwi Wisane Ing Saranduning Badan”

  1. […] nasehat bijak dalam Bahasa Jawa. Nasehat kali ini berbunyi: mulat sariro tansah klawan waspodo.  Kata-kata bijak Bahasa Jawa ini kurang lebih berarti kita harus selalu ingat dan waspada. Inilah salahsatu penangkal racun […]

  2. Avatar Gravis Design
    Gravis Design

    Benar sekali. Orang durhaka akan dapat balasan.

  3. Avatar Zippy
    Zippy

    Klo wataknya jelek, sampai kapanpun akan jelek.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *