Bagaimana kabar kawan komunitas blogger Jombang hari ini? Pekan lalu penulis mengulas Gerakan Berbagi 1000 Face Shield untuk Pedagang Kaki Lima di Jombang yang dilakukan komunitas pemuda lintas peminatan. Mereka berasal dari komunitas Rumah Baca Gang Masjid (RBGM), Tembokpedia Jombang, Aksi Muda Jombang (AMJ), Kelas Volunteer Difabel Jombang, Jombang Geeks, Komunitas Badala, Komunitas Jombang Muda, Volunteer Jombang, Kelas Inspirasi Jombang, dan Jombang Astronomy Club (JoAC).
Usaha menghimpun dana untuk penyediaan seribu face-shield gratis telah dilakukan oleh komunitas pemuda Jombang selama sepekan terakhir. Respons masyarakat Jombang cukup baik. Pada Sabtu, 27 Juni 2020 lalu telah dilaksanakan pembagian face shield (pelindung wajah) untuk para pedagang kaki lima di sepanjang Jalan Ahmad Dahlan dan Jalan Doktor Soetomo Kabupaten Jombang. Bakti sosial pada tahap pertama ini telah terbagi 150 buah pelindung wajah untuk para pedagang kaki lima.
“Sedihnya, selama pembagian face-shield kami temukan fakta bahwa masih banyak pedagang yg tidak menggunakan masker. Mereka tidak memakai masker meskipun sudah ada pembagian masker gratis dari Pemkab Jombang,” demikian disampaikan Ulul Hidayah, pegiat bakti sosial, kepada penulis lewat pesan WhatsApp.
Bukan hanya membagikan pelindung wajah, dalam kegiatan bakti sosial di masa pandemi ini komunitas muda Jombang juga melakukan sosialisasi tentang etika batuk dan bersin serta penggunaan masker dan face shield yang benar. Etika batuk dan bersin adalah menurup hidup dan mulut menggunakan sapu tangan atau tisu. Jika Anda tidak membawa sapu tangan atau tisu maka Anda bisa menggunakan lengan baju Anda sebelah dalam. Segera buang tisu bekas penutup mulut Anda ke tempat sampah dan cuci tangan dengan sabun hingga bersih.
“Banyak warga Jombang yang belum mengetahui bahwa face shield adalah perlindungan kedua setelah masker. Jadi, masyarakat harus tetap menggunakan masker kain sebelum memakai face shield,” imbuh Ulul Hidayah.
Hambatan penggunaan masker kesehatan berasal dari kebiasaan warga. Diantara mereka banyak yang mengeluhkan kepanasan dan gerah selama memakai masker kesehatan. Mereka tidak terbiasa bekerja sambil memakai masker. Memang butuh proses untuk mematuhi protokol kesehatan. Anggota komunitas muda Jombang ini pun menyarankan kepada para pedagang agar bisa memakai masker ketika melayani pembeli.
“Kami menempel stiker di gerobak pedagang yang sudah kami bagikan face shield. Anda dapat mengingatkan pedagang tersebut seandainya lupa tidak memakai masker dan pelindung wajah,” pungkas Ulul Hidayah.
Aksi bersama komunitas muda di Kabupaten Jombang ini juga menyampaikan cara menggunakan masker yang benar kepada para pedagang kaki lima. Pastikan masker yang Anda gunakan menutup mulut, hidung dan dagu Anda secara sempurna. Selanjutnya, Anda perlu menekan bagian atas masker agar mengikuti bentuk hidup Anda. Ketika Anda sudah memakai masker selama delapan jam, lepas masker dengan memegang bagian talinya saja. Buang masker di tempat sampah dan segera cuci tangan dengan sabun hingga bersih.
Masa pandemi COVID-19 belum menunjukkan tanda-tanda akan mereda. Anda perlu meningkatkan kesehatan diri dan berlaku hidup sehat setiap saat. Anda mungkin tertarik untuk bergabung dengan aksi bersama komunitas muda Jombang dalam penyediaan seribu pelindung wajah untuk pedagang kaki lima. Bakti sosial pembagian pelindung wajah untuk pedagang kaki lima di Kabupaten Jombang ini direncanakan akan dilaksanakan kembali pekan depan. Anda dapat berpartisipasi dan mendukung langkah ini dengan cara berdonasi ke beberapa nomor rekening yang telah disediakan oleh panitia pelaksana.
Aksi bersama komunitas pemuda Jombang dalam Gerakan 1000 Face Shield untuk Pedagang Kaki Lima dilakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama di masa pandemi. Jika Anda tertarik untuk berpartisipasi dalam donasi Gerakan 1000 Face Shield untuk Pedagang Kaki Lima, Anda dapat menghubungi Kak Ulul (083849130257) atau Kak Igant (085607539535).
Kita tidak pernah tahu kapan kita bisa melalui masa pandemi corona ini hingga kehidupan pulih seperti sedia kala. Setidaknya kita bisa menanam kebaikan hari ini untuk manfaat yang lebih baik di masa depan. Mari bersama kita ringankan beban saudara-saudara kita pedagang kaki lima di Jombang.
Tinggalkan Balasan