Hari-hari yang menyenangkan bersekolah bersama teman merupakan masa paling mengasyikkan bagi anak-anak. Tahun ajaran baru di sekolah-sekolah telah dimulai sejak 16 Juli 2018 lalu. Kelompok siswa yang paling antusias bersekolah adalah murid baru, tak terkecuali murid baru di SDN Latsari Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang. Mereka mengawali sekolah dengan kegiatan Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS). Pada jaman dulu kita mengenal kegiatan ini sebagai Masa Orientasi Siswa baru (MOS). Pekan PLS bagi siswa baru SD menjadi masa awal adaptasi murid baru dari model belajar di Taman Kanak-kanak (TK) menuju cara belajar ala Sekolah Dasar (SD). MOS jaman dulu menjadi ajang balas dendam kakak kelas kepada adik kelas. PLS jaman sekarang mengarahkan siswa untuk menyiapkan diri belajar di lingkungan baru.
Tidak seperti tahun lalu yang diwarnai aksi tangis murid baru, PLS tahun ini berlangsung lebih terkendali. Sepuluh murid kelas satu mengikuti PLS sejak 16 Juli 2018 sampai 19 Juli 2018. Tidak satupun dari mereka yang menangis di hari pertama masuk sekolah. Meski para orang tua masih ada yang mengintip anak-anaknya dari balik jendela kelas, hal itu tidak mengurangi proses kemandirian belajar yang penulis bangun. Penulis mendapat tugas dari kepala sekolah untuk melaksanakan PLS tahun ini. Ini adalah kesempatan bagus untuk membangun motivasi belajar para siswa baru di tahun ajaran baru. Terdapat sejumlah kegiatan menyenangkan yang penulis hadirkan untuk para siswa baru di sekolah dasar.
Mengenal Ruang
Kegiatan pertama PLS adalah mengenalkan siswa baru ruangan-ruangan yang ada di sekolah. Penulis mengajak para siswa berjalan kaki mengelilingi lingkungan sekolah. Penulis menunjukkan ruang kelas 1 sampai ruang kelas 6, ruang guru, ruang kepala sekolah, ruang gudang, kantin, ruang perpustakaan, tempat ibadah, hingga kamar mandi. Acara jalan-jalan ini penulis lakukan pada hari pertama PLS. Mereka berjalan dengan gembira sambil menyanyikan lagu Naik Kereta Api. Kegiatan membantu anak-anak mengetahui dimana mereka bisa menemukan kamar mandi bila ingin buang air. Mereka juga penulis ajak masuk ke perpustakaan untuk membaca buku ataupun sekedar melihat-lihat gambar yang menarik di dalam buku.
Mengenal Guru
Proses mengenali guru-guru di sekolah tidak dapat dilakukan dalam waktu sehari mengingat frekuensi tatap muka yang tidak sama. Para siswa baru umumnya hanya mengenal nama-nama guru yang mengajar mereka saja. Kegiatan ini berlangsung selama beberapa hari sampai siswa mengenal para guru secara personal. Beberapa anak tampak masih ragu-ragu menyapa guru selain saya. Kegiatan PLS ini sejatinya masih berlangsung selama beberapa pekan sampai para siswa baru merasa nyaman bercakap-cakap dengan bapak dan ibu guru yang mereka kenal.
Mengenal Kakak Kelas
Pengenalan murid baru kepada kakaknya dapat berlangsung secara alami dan tidak formal tanpa melalui program PLS. Mereka dapat berinteraksi secara natural sebelum jam pelajaran dimulai maupun saat jam istirahat. Untuk mempermudah perkenalan, para murid baru penulis berikan nama dada yang tertulis besar dan dikalungkan ke leher anak. Beberapa kakak kelas mungkin melakukan tindak perploncoan. Namun kesempatan itu dapat diperkecil dengan pengawasan intensif dari guru dan orang tua murid.
Permainan Kerjasama
Inilah bagian paling menyenangkan dalam PLS tahun ini di SDN Latsari. Penulis mengajak murid-murid kelas satu untuk bermain kerjasama meletuskan sebuah balon yang penulis namakan Balon Impian. Penulis melibatkan siswa kelas empat yang bertindak selaku kakak kelas dan bersedia membantu adik kelasnya untuk mencapai cita-cita. Permainan ini penulis laksanakan pada PLS hari terakhir. Para siswa baru terlihat gembira saat mengikuti fun games yang penulis adaptasikan dari ketangkasan outbond. Pengalaman penulis sebagai outbond trainer sangat berguna dalam hal ini.
Kegembiraan yang tercipta selama kegiatan PLS ini diharapkan dapat menambah semangat belajar para siswa baru di sekolah yang baru. Motivasi hidup yang terbina sejak masa kecil akan berdampak bagus terhadap perkembangan mental mereka di masa depan. Semoga yang tersisa dalam ingatan mereka hanya kegembiraan dan semangat hidup. Aamiin.
Tinggalkan Balasan