Setiap anak memiliki cara yang berbeda-beda dalam mengekspesikan diri mereka melalui karya seni. Oleh karena itu, melalui artikel pendidikan anak ini The Jombang Taste mengajak Anda untuk mengenal lebih dekat dengan dunia pendidikan anak. Berikanlah dukungan kepada hasil karya seni anak Anda melalui beragam cara. Penulis meyakini tidak ada satu pun karya seni anak yang jelek. Pembeda karya seni satu anak dengan yang lain adalah kemampuan penikmat seni melihat secara visual bentuk karya seni dari berbagai sudut pandang pemikiran.
Kalimat: “Gambar apa ini?” bisa bermakna bertanya atau mempertanyakan karya seni anak. Sebagai orang tua, Anda perlu berhati-hati ketika mengucapkannya. Bukan susunan kalimatnya yang salah, tapi nada bicaranya yang perlu Anda atur. Sehingga yang terpenting bukanlah menyusun kalimatnya, tetapi memastikan bahwa kalimat itu betul-betul diucapkan oleh orang tua dengan intonasi bertanya, bukan mempertanyakan (Munir, 2007: 68).
Apakah perbedaan bertanya dan mempertanyakan? Bertanya akan merangsang anak untuk menceritakan idenya kepada orang-orang di sekitarnya. Aktifitas bercerita ide anak ini akan membanggakan mereka dan memupuk rasa percaya diri di masa depan. Adapun mempertanyakan akan memancing anak untuk menyembunyikan karyanya agar tidak dilihat oleh orang lain karena ia merasa bahwa karyanya buruk dan tidak pantas dilihat oleh orang lain. Mempertanyakan karya seni anak juga bisa bermakna kecurigaan bahwa proses pembuatan karya tersebut bukan murni buatan anak sendiri melainkan terdapat bantuan pihak lain.
Mulai sekarang belajar mengatur intonasi kata-kata yang Anda ucapkan kepada anak. Meraka adalah makhluk yang lembut hatinya. Sedikit perbedaan nada pembicaraan memberikan reaksi yang berbeda dalam tingkah laku anak. Hargailah usaha dan karya seni anak walaupun mungkin sebenarnya Anda tidak suka karya tersebut. Pupuklah rasa percaya diri anak dengan banyak memuji. Anak-anak yang banyak menerima pujian di masa kecilnya akan tumbuh menjadi pribadi yang penuh percaya diri. Sebaliknya, cacian terhadap karya anak akan melahirkan rasa rendah diri dan putus asa. Semoga tulisan ini bisa memberikan manfaat bagi Anda. Selamat mendidik anak-anak!
Tinggalkan Balasan