Pada zaman dahulu, di sebuah desa di pedalaman Papua, hiduplah sebuah keluarga yang terdiri dari seorang ayah, seorang ibu, dan seorang anak laki-lanto. Mereka hidup dalam keadaan sederhana namun bahagia.
Sebagai seorang anak, Yanto selalu taat dan berbakti kepada kedua orang tuanya. Dia membantu pekerjaan rumah tangga, seperti mencari kayu bakar, memancing, dan berkebun. Kedua orang tuanya sangat bangga dan bahagia memiliki anak seperti Yanto.
Suatu hari, desa mereka dilanda wabah penyakit yang sangat mengerikan. Banyak warga desa yang jatuh sakit, termasuk ayah dan ibu Yanto. Yanto sangat sedih melihat kedua orang tuanya menderita sakit. Dia kemudian berdoa kepada Tuhan dan memohon petunjuk untuk mencari obat yang dapat menyembuhkan penyakit tersebut.
Dalam tidurnya, Yanto bermimpi bertemu dengan seekor burung yang memberinya petunjuk untuk mencari bunga di puncak Gunung Nomon. Bunga tersebut dikatakan memiliki kekuatan ajaib yang dapat menyembuhkan penyakit apapun.
Yanto pun memutuskan untuk mencari bunga tersebut. Dia memulai perjalanan yang sulit dan penuh rintangan melalui hutan belantara, sungai, dan lereng gunung yang curam. Setelah beberapa hari perjalanan, akhirnya Yanto berhasil menemukan bunga ajaib di puncak Gunung Nomon.
Yanto segera membawa bunga tersebut pulang ke desa. Dia membuat ramuan dari bunga tersebut dan memberikannya kepada kedua orang tuanya. Tak lama kemudian, ayah dan ibu Yanto sembuh dari penyakitnya. Tidak hanya itu, ramuan dari bunga ajaib tersebut juga menyembuhkan warga desa yang lain.
Karena keberanian dan bakti Yanto kepada orang tua dan desanya, dia menjadi pahlawan desa dan dihormati oleh semua warga. Sejak saat itu, Yanto selalu dijadikan contoh oleh anak-anak di desa tersebut tentang pentingnya berbakti kepada orang tua dan membantu sesama.
Cerita rakyat Papua ini mengajarkan kita tentang-nilai kebaikan, seperti berbakti kepada orang tua, keberanian, dan gotong royong dalam menghadapi kesulitan.
Tinggalkan Balasan