Cintaku Terbatas Kue Brownis

Hari itu, di sebuah toko kue kecil di pinggiran kota, seorang gadis bernama Maya menatap dengan penuh antusias kue brownis kesukaannya. Rasanya, brownis dari toko ini selalu berhasil memikat lidahnya. Maya sangat mencintai brownis, tapi sayangnya dia hanya bisa membeli satu potong setiap bulan karena keterbatasan uang saku.

Suatu hari, Maya bertemu dengan seorang pemuda tampan bernama Rama di toko kue yang sama. Mereka sering bertukar sapaan dan dari percakapan-percakapan itu, mereka menemukan kesamaan minat mereka terhadap kue brownis. Setiap kali mereka bertemu di toko kue itu, mereka selalu saling berbagi cerita dan tawa.

Waktu pun berlalu, dan Maya mulai merasakan perasaan yang berbeda terhadap Rama. Namun, Maya merasa canggung untuk mengungkapkan perasaannya karena takut ditolak. Sementara itu, Rama juga merasa bahwa hatinya mulai tersentuh oleh Maya.

Suatu saat, Maya tanpa sengaja mendengar percakapan antara Rama dan penjaga toko. Maya menyadari bahwa Rama sebenarnya adalah pemilik dari toko kue itu. Dia terkejut dan merasa malu karena selama ini dia hanya berpikir bahwa Rama adalah pelanggan biasa seperti dirinya.

Tak lama setelah kejadian itu, Maya memutuskan untuk menuliskan perasaannya dalam surat dan menyelipkannya diantara kue brownis yang dibelinya. Dia lalu meninggalkan toko tanpa memberitahu siapapun.

Beberapa hari kemudian, Rama menemukan surat yang ditulis oleh Maya di antara kue brownisnya. Dia tersenyum bahagia saat membaca pengakuan perasaan Maya. Tanpa ragu, Rama mencari Maya dan mengaku bahwa perasaannya juga sama. Mereka akhirnya menjadi sepasang kekasih yang saling mencintai.

Sejak saat itu, setiap bulannya Maya tidak lagi membeli kue brownis, tapi dia membuatnya sendiri bersama dengan Rama. Mereka berbagi cinta mereka satu sama lain lewat kue brownis yang mereka buat bersama. Keterbatasan kue brownis tidak lagi menjadi batasan bagi cinta mereka.


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *