Yang Tersisa dari Lomba Kampung Tangguh Semeru di Jombang

Bupati Blitar Drs. H. Rijanto, MM menghadiri syukuran dalam rangka peringatan hari Bhayangkara ke- 74 di Polres Blitar, Rabu (01/07/2020) . Sebelumnya diadakan upacara virtual yang dipimpin langsung oleh Presiden RI, Ir. Joko Widodo.  Turut Hadir Kapolres Blitar AKBP Ahmad Fanani Eko P., S.I.K, Dandim 0808/Blitar Letkol Inf Kris Bianto dan Ketua DPRD Kabupaten Blitar Suwito Saren Satoto.
Bupati Blitar Drs. H. Rijanto, MM menghadiri syukuran dalam rangka peringatan hari Bhayangkara ke- 74 di Polres Blitar, Rabu (01/07/2020) . Sebelumnya diadakan upacara virtual yang dipimpin langsung oleh Presiden RI, Ir. Joko Widodo. Turut Hadir Kapolres Blitar AKBP Ahmad Fanani Eko P., S.I.K, Dandim 0808/Blitar Letkol Inf Kris Bianto dan Ketua DPRD Kabupaten Blitar Suwito Saren Satoto. (Foto: https://www.blitarkab.go.id/ )

Pemerintah Kabupaten Jombang mendukung Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur untuk mengadakan Lomba Kampung Tangguh Semeru dalam rangka mengurangi penyebaran wabah virus Corona. Lomba antar desa se-Kabupaten Jombang ini digelar untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Jombang agar menerapkan gaya hidup sehat di masa pandemi Covid-19. Setiap pemerintah desa di Kabupaten Jombang pun berlomba-lomba memperbaiki fasilitas desa mereka agar mendapatkan nilai bagus dalam lomba Kampung Tangguh Semeru ini. 

Penilaian Kampung Tangguh Semeru didasarkan pada banyak aspek. Diantara aspek penilaian itu adalah ketersediaan lumbung desa, fasilitas keamanan, layanan kesehatan, serta sistem keamanan yang terpadu dalam mengatasi penyebaran virus Corona. Bupati Jombang, Hj Mundjidah Wahab mendukung program Polda Jatim saat melaunching Kampung Tangguh Semeru Desa Podoroto, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, pada Kamis  25 Juni 2020 lalu. Sedangkan Desa Jenisgelaran di Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang adalah salah desa yang paling giat melaksanakan Kampung Tangguh Semeru yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Jombang.

Berbagai jenis cara dilakukan oleh Pemerintah Desa untuk menyemarakkan lomba Kampung Tangguh Semeru. Penerapan protokol kesehatan bagi masyarakat desa adalah suatu keharusan. Pendirian Posko Terpadu Covid-19 telah dilakukan sejak awal April 2020 lalu. Setiap warga diberikan masker kesehatan secara gratis. Setiap anggota keluarga diwajibkan memakai masker di saat mereka melakukan aktivitas di luar ruangan. Selain memakai masker, warga juga dianjurkan memakai pelindung wajah atau face shield saat mereka berada di luar ruangan. Masyarakat pun masih dianjurkan untuk tidak melakukan kegiatan menghimpun massa atau berkerumun. 

Tindakan Pemerintah desa yang sangat mempengaruhi aktivitas warga adalah menutup sebagian akses desa sehingga hanya ada satu pintu keluar dan masuk desa tersebut. Kebijakan inilah yang cukup mengganggu bagi sebagian warga kampung yang terbiasa melakukan aktivitas pekerjaan keluar masuk desa. Para pedagang sayur yang setiap pagi hilir-mudik menemui ibu-ibu rumah tangga pun tidak bisa leluasa menjajakan barang dagangan mereka. Para pengamen pun tidak diperbolehkan memasuki perkampungan karena adanya larangan dari pemerintah desa.

Keputusan menutup akses masuk desa atau hanya membuat satu jalan keluar masuk desa berlaku untuk hampir semua desa di wilayah kabupaten Jombang. Sebagai pemerintah desa hanya memberlakukan ketentuan satu akses masuk pada beberapa hari saja, yaitu menjelang tanggal penilaian lomba Kampung Tangguh Semeru. Setelah penilaian telah dilaksanakan, maka patok pembatas akses keluar masuk desa dibuka semua dan tanpa ditutup lagi. 

Gambar ilustrasi virus corona Covid-19 - Gambar diambil dari website tci-research.com
Gambar ilustrasi virus corona Covid-19 – Gambar diambil dari website tci-research.com

Ada sisi senangnya juga kalau masyarakat bisa keluar masuk desa dengan leluasa. Paing tidak, penjual sayur yang setiap hari melakukan aktivitas perdagangan antar kampung bisa laku dagangannya. Namun hal penting yang perlu diperhatikan adalah bagaimana keamanan desa tetap berlangsung di masa pandemi ini. Keamanan rumah penduduk harus menjadi di perhatian bersama karena setiap orang yang yang diperbolehkan masuk ke pemukiman warga dipastikan harus terbebas dari virus Corona. 

Pandemi Covid-19 menyebabkan banyak perusahaan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawannya. Keputusan logis ini dilakukan untuk menyelamatkan perusahaan. Dampaknya adalah ribuan orang tidak lagi memiliki pekerjaan dan penghasilan tetap. Mereka tidak mampu lagi bekerja dan menghasilkan uang. Tingkat kriminalitas pun cenderung meningkat selama dua bulan terakhir ini. Bahkan bulan lalu terjadi kasus pembunuhan dan pencurian kendaraan bermotor di wilayah Kecamatan Mojowarno. Fakta Inilah yang harus kita cermati bersama sebagai dampak dari pandemi Covid-19.

Pelaksanaan Lomba Kampung Tangguh Semeru memang memberikan banyak dampak positif bagi kehidupan masyarakat di Kabupaten Jombang. Mereka lebih perhatian terhadap kebersihan diri sendiri. Mereka juga tidak mudah keluar rumah, apalagi melakukan kegiatan berkumpul dengan orang dalam jumlah banyak di tempat terbuka. Lomba ini berdampak positif terhadap perilaku Pemerintah Desa dalam mengatur warganya. Pemerintah Desa seolah dipaksa untuk menerapkan protokol kesehatan terhadap warga desanya.

Selama sepekan ini warga Kabupaten Jombang mulai menjalankan kembali aktivitasnya pada tatanan hidup baru atau new normal yang diusung oleh pemerintah. New normal seolah memberikan keleluasaan bagi warga Kabupaten Jombang untuk kembali bekerja sebagaimana semestinya. Tempat-tempat wisata di Jombang mulai dibuka untuk umum. Jalan raya kembali dipadati kendaraan bermotor.

Perlu kita pahami bersama bahwa new normal bukan berarti semuanya telah kembali normal seperti sedia kala. Kita harus tetap harus menerapkan protokol kesehatan selama beraktivitas di luar rumah. New normal bukan berarti kita sudah sepenuhnya bebas dari virus Corona. Justru sebaliknya, kita harus banyak mawas diri terhadap orang tanpa gejala yang membawa virus Corona dan berpeluang tersebar kepada orang-orang yang kontak fisik dengannya.

Bagaimana pelaksanaan lomba Kampung Tangguh Semeru berdampak pada kehidupan masyarakat di sekitar tempat tinggal Anda? Silakan berbagi pengalaman pada kolom komentar dibawah ini.


Comments

5 tanggapan untuk “Yang Tersisa dari Lomba Kampung Tangguh Semeru di Jombang”

  1. Avatar Joni Lesmana
    Joni Lesmana

    Gak ngefek blas mas. Kampungku tetep ditutup. Aku tetep gak iso kerjo. Pasrah wis. Emboh karepe pemerintah.

  2. Avatar Graham Faithfull
    Graham Faithfull

    Mau ada pandemi maupun tidak, kita harus tetap menjaga keamanan dan kenyamanan lingkungan tempat tinggal kita. semoga seluruh warga Jawa Timur khususnya Jombang, bisa mengambil hikmah dari kegiatan lomba Kampung tangguh Semeru ini.

  3. Avatar akbar bima
    akbar bima

    apa tindak lanjut lomba ini? apakah ini hanya acara kagetan saja? semoga tidak. kasian warga yang jadi obyek penilaian disanjung hanya sehari saja, setelahnya ditinggalkan.

  4. Avatar Alvaro
    Alvaro

    Semoga Kampung tangguh menjadikan warga Jawa Timur benar-benar tangguh dalam menghadapi kehidupan setelah masa pandemi berlalu. Tugas pemerintah selanjutnya adalah bagaimana membentuk iklim usaha yang lebih sehat setelah masa pandemi.

  5. Avatar Mrs. Lia
    Mrs. Lia

    Menerapkan protokol kesehatan boleh-boleh saja tetapi jangan terlalu kaku. Ingatlah bahwa manusia memerlukan sentuhan kemanusiaan terhadap komunikasi sesama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *