Apa kabar kawan-kawan pembaca blog The Jombang Taste. Jumpa lagi dengan penulis yang akan membagikan tips berlibur ke tempat wisata di daerah pegunungan. Bagi anda yang menyukai berlibur ke tempat wisata alam pegunungan tentu tidak asing dengan jalur perjalanan naik turun gunung. Tak terkecuali ketika anda berlibur ke wilayah Wonosalam dan sekitarnya. Wisata alam wonosalam sangat mempesona para turis lokal. Ribuan wisatawan backpacker setiap bulan berkunjung ke sejumlah obyek wisata alam di Wonosalam.
Wonosalam memiliki banyak objek wisata alam, di antaranya adalah agrowisata Banyu Mili, wisata Bukit Pinus, wisata Kandang Sapi, wisata Bukit Embag, Padepokan Wonosalam Lestari, Candi Arimbi, dan masih banyak tempat wisata lainnya. Masing-masing destinasi wisata Wonosalam itu berada di ketinggian yang berbeda-beda, mulai dari dataran tinggi hingga pegunungan. Satu kondisi harus anda perhatikan adalah semua tempat wisata itu berada di lereng bukit dengan tingkat kemiringan yang berbeda-beda. Anda harus hati-hati saat berkendara menaiki maupun menuruninya.
Waspada Perbaikan Jalan
Untuk bisa mencapai obyek wisata di pegunungan tentu saja anda harus rela mengendarai kendaraan secara ekstra waspada. Kali ini penulis berbagi pengalaman melalui jalur wisata Wonosalam yang tidak mudah. Perjalanan menuju Wonosalam dari arah utara melalui Desa Mojoduwur Kecamatan Mojowarno. Setelah itu kita akan tiba di Desa Ngrimbi Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang. Daerah Ngrimbi merupakan kaki Gunung Anjasmoro. Inilah tempat kita memulai titik perjalanan ke sejumlah tempat wisata di Wonosalam.
Saat ini jalan raya di Desa Ngrimbi sedang diperbaiki sehingga anda harus ekstra waspada saat melalui jalan di sana. Penulis melalui jalan itu pada Jumat, 18 Oktober 2019 lalu menjelang waktu sholat jumat. Sekitar pukul 11.00 penulis bergegas menaiki kendaraan sepeda motor melalui Desa Ngrimbi. Situasi jalan raya di sana sedang macet karena pembangunan jalan mengharuskan lalu lintas buka tutup. Jalan raya di sekitar Desa Ngrimbi menuju Wonosalam dibangun dengan sistem cor bukan aspal. Pembangunan jalan raya dengan sistem cor dilakukan secara bertahap dan bergantian mulai dari ruas kiri dan kanan dalam tersebut.
Jaga Kesehatan Tubuh
Akibat proses pembangunan jalan raya di kaki Gunung Anjasmoro ini maka lalu lintas berlangsung tersendat. Terlebih lagi ketika para pekerja pembuat jalan raya itu sedang aktif melaksanakan kegiatannya maka antrian panjang tidak terhindarkan lagi. Debu-debu bertebaran di udara dan jalan raya sehingga anda perlu menggunakan masker untuk menyaring udara yang masuk ke saluran pernapasan. Anda juga perlu menyiapkan air minum untuk menghindari dehidrasi akibat macet panjang yang tidak pernah bisa kita duga berapa lama waktunya. Jaga kebugaran tubuh Anda dengan rajin berolahraga.
Pembangunan jalan raya di kaki gunung Anjasmoro dimulai dari Desa Ngrimbi Kecamatan Bareng sampai dengan Desa Pulosari Kecamatan Bareng. Semakin naik, semakin banyak potongan jalur cor terbelah. Proses perbaikan jalan raya terus dilakukan hingga mencapai Desa Tukum Kecamatan Wonosalam. Kemacetan sudah pasti terjadi. Terlebih lagi saat anda tiba di Warung Gunung Kecamatan Wonosalam. Jalan yang bisa digunakan pengendara memiliki lebar tidak lebih dari 2 meter. Tentu saja kondisi ini mengharuskan Anda selalu waspada dalam berkendara.
Pilih Waktu Sepi Pengendara
Penulis menyelesaikan kegiatan kepramukaan di Padepokan Wonosalam Lestari pada hari Sabtu, 19 Oktober 2019. Penulis memilih waktu pagi hari untuk menuruni jalur pegunungan di sekitar Wonosalam. Tepat pukul 05.00 WIB penulis mulai berkendara menuruni jalan berasal dan sebagian jalan cor yang sudah selesai disambung. Suasana pagi hari di Wonosalam pada jam 05.00 sangat tenang dan terang. Sinar matahari cukup terik. Tidak begitu banyak kendaraan wisatawan yang hilir-mudik di sana. Hanya beberapa orang pedagang sayur yang sedang berangkat atau kembali dari pasar memenuhi jalan raya.
Waktu yang tepat bagi anda untuk menaiki atau menuruni jalur pegunungan adalah antara pukul 05.00 sampai pukul 06.00 di pagi hari. Jalan cor yang sedang dibangun memiliki ketinggian sekitar 30 sentimeter dari tanah dan jalan aspal. Jika anda berkendara pada malam hari menuju Wonosalam tentu saja sangat berbahaya jika andai saja anda tidak tahu bahwa sedang diadakan perbaikan jalan raya. Oleh karena itu hindari berkendara pada waktu malam hari di daerah pegunungan. Lebih baik anda berangkat dan kembali berlibur ke objek wisata di pegunungan pada siang hari ketika matahari sedang bersinar dengan cerah.
Siapkan Isi BBM Penuh
Anda perlu mempersiapkan diri lebih baik saat merencanakan berlibur ke tempat wisata di daerah pegunungan. Pastikan rem kendaraan anda dalam kondisi prima. Periksa juga ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) yang ada dalam tangki kendaraan anda. Jangan sampai anda kehabisan BBM di tengah perjalanan. Keberadaan stasiun pengisi bahan bakar umum (SPBU) di daerah pegunungan umumnya sangat jarang. Terlebih lagi di daerah Wonosalam anda tidak akan menemukan keberadaan SPBU mulai dari Mojoduwur hingga ke pasar Wonosalam.
Sampai ke daerah atas Pasar Wonosalam, Anda hanya akan menemukan beberapa penjual BBM secara eceran di rumah-rumah warga. Pastikan persediaan BBM anda sudah penuh sejak berangkat dari daerah dataran rendah, misalkan Anda mengisi BBM di Seloreji, Mojowarno, Mojoduwur, Mojoagung, dan sekitarnya. Mengisi BBM di SPBU memudahkan anda untuk memastikan volume dan kualitas BBM sesuai standar yang telah ditetapkan pemerintah. Perbedaan harga pasti akan anda dapat jika anda membeli BBM itu secara eceran.
Terakhir, periksa juga kekuatan ban dan volume udara yang ada di dalam ban kendaraan anda. Jika anda mengendarai mobil pastikan anda membawa ban serep. Kita tentu tidak berharap mengalami kejadian yang tidak menyenangkan. Berjaga-jaga tentu lebih baik daripada kita mengalami hal-hal yang tidak kita inginkan. Selamat merencanakan liburan ke tempat wisata alam di daerah pegunungan di Wonosalam. Semoga liburan anda dan keluarga selalu lancar, aman, nyaman, dan menyenangkan.
Terima kasih sudah mengingatkan saya mas. informasi ini sangat berguna untuk saya karena minggu depan saya mau berangkat liburan ke Banyu Mili.
HTM Wisata Kandang Sapi berapa mas?
Apa skrg daerah Ngrimbi sdh bisa dilalui kendaraan dari dua arah?