Bagian paling seru dari aktifitas traveling di tempat wisata di Jawa Tengah adalah berbelanja oleh-oleh khas daerah setempat. Terdapat banyak oleh-oleh khas Jawa Tengah yang bisa Anda pilih. Mulai dari aneka makanan kecil seperti bakpia, lunpia, dodol, jenang, madu mongso, hingga buah salak pondoh segar yang baru dipetik dari pohonnya. Semua makanan tersebut umumnya dibuat dengan bahan-bahan alami yang dihasilkan oleh perkebunan dan pertanian rakyat setempat. Bagi wisatawan yang suka berburu fashion unik, Jawa Tengah adalah gudang kain batik yang bercorak indah, berbahan lembut, dan tentunya dijual dengan harga terjangkau. Kain batik Jawa Tengah bermacam-macam tergantung kota produsen, misalnya batik Solo, batik Pekalongan, batik Demak, dan lain-lain. Siapkan uang secukupnya untuk belanja cenderamata khas Jawa Tengah dan Jogjakarta.
Kali ini saya akan berbagi pengalaman berburu celana batik di sejumlah obyek wisata religi di Jawa Tengah. Celana batik ini disebut juga celana boim. Ini adalah jenis celana longgar yang berbahan kain katun dengan motif batik khas Jawa Tengahan. Saya telah melakukan penjelajahan di enam buah obyek wisata di Jawa Tengah pekan lalu (1/7/2018) hanya untuk mendapatkan celana boim yang sesuai dengan keinginan saya. Saya telah melakukan riset kecil sebelumnya di beberapa aplikasi belanja online. Hasilnya adalah saya jadi tahu perbandingan harga, model, warna dasar, dan variasi motif celana batik khas Jawa Tengah ini. Celana batik umumnya dijual melalui toko online di kisaran harga Rp50.000 sampai Rp65.000 per potong. Saya tertantang untuk membeli celana batik langsung di kios-kios tradisional di kota asal. Jadilah acara ziarah wali songo kemarin menjadi ajang perburuan celana batik murah dan bagus bagi saya.
Celana bermotif batik ada dua jenis ukuran, yaitu celana panjang dan celana pendek. Celana batik pendek dijual seharga Rp25.000 per potong di Kudus. Sementara itu, setiap potong celana batik panjang dijual di pusat perbelanjaan tradisional dengan harga bervariasi, mulai dari Rp35.000 (di area wisata Gunungpring, Magelang), Rp40.000 (di kawasan wisata Sunan Kudus, Kota Kudus), hingga Rp55.000 ( di tempat wisata Gunung Muria, Kudus). Perbedaan harga celana boim atau celana batik panjang ditentukan oleh jarak produsen batik dan lokasi penjualan. Wajar saja bila harga tertinggi celana batik ditemukan di pusat perbelanjaan baju dan oleh-oleh wisata di puncak Gunung Muria.
Paduan warna celana batik umumnya sangat natural dan hanya ada dua, yaitu coklat tua-coklat muda dan hitam-putih. Dengan variasi warna tersebut, celana boim ini sifatnya unisex, bisa dipakai laki-laki maupun perempuan. Meski hanya ada dua warna dasar, motif batik yang digunakan untuk celana boim lumayan banyak, sebanyak motif baju batik yang dijual di Pasar Klewer. Oleh karena itu, saya sempat kesulitan memilih celana batik yang akan saya beli. Dengan membulatkan tekad dan berusaha tabah, akhirnya saya memutuskan untuk membeli dua buah celana boim. Celana boim pertama saya beli di pertokoan area Taman Menara Kudus seharga Rp40.000 dan berwarna dasar hitam-putih. Celana boim kedua saya beli di Gunungpring Magelang dengan harga Rp35.000 dengan warna dasar coklat tua dan coklat muda.
Celana boim berbahan halus dan memberi rasa adem saat dipakai sehingga celana ini bisa dipakai untuk acara-acara santai namun tetap mengutamakan kesopanan. Misalnya tour wisata religi ziarah wali limo, ziarah wali wolu, dan ziarah wali songo. Saya juga bisa menggunakan celana boim tersebut untuk melaksanakan sholat karena mampu menutup aurat dengan benar dan bersih dari segala najis. Usai sudah perburuan saya untuk berbelanja celana boim edisi bulan Juli 2018. Sepertinya saya akan menambah lagi koleksi celana boim ini lain kali kalau saya liburan lagi ke tempat-tempat wisata di Jawa Tengah.
Bagaimana dengan pengalaman Anda traveling ke tempat wisata di Jawa Tengah dan obyek wisata di Jogja? Apakah oleh-oleh khas Jawa Tengah yang paling sering Anda beli di pusat belanja?
Tinggalkan Balasan