Gadis Pengumpul Kulit Kambing Qurban

Saat matahari mulai terbit, suara azan subuh terdengar merdu membangunkan penduduk desa kecil di pinggiran kota. Di sudut desa, tinggal seorang gadis kecil yang bernama Zahra. Dia bukanlah anak biasa. Zahra adalah seorang pengumpul kulit kambing qurban.

Zahra tinggal dengan neneknya, seorang perempuan tua yang sudah tidak lagi memiliki kekuatan untuk bekerja. Mereka hidup dalam kemiskinan, namun Zahra selalu bersemangat menjalani hidup. Dia tahu bahwa dia harus membantu neneknya dan itulah sebabnya dia tidak pernah mengeluh bekerja sebagai pengumpul kulit kambing qurban.

Setiap tahun, saat Idul Adha tiba, Zahra selalu bersemangat. Dia akan bangun lebih pagi dari biasanya, mempersiapkan tas ransel kecilnya dan berkelana dari rumah ke rumah mengumpulkan kulit-kulit kambing yang telah dikurbankan.

Warga desa sendiri sudah sangat mengenal Zahra. Mereka sangat menghargai semangat dan kerja keras gadis kecil itu. Beberapa dari mereka bahkan dengan sukarela memberikan kulit kambing mereka kepada Zahra.

Kulit-kulit kambing yang Zahra kumpulkan tidaklah sia-sia. Dia menjualnya kepada pengepul kulit, dan uang itu dia gunakan untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Meski kehidupan Zahra tidak cukup berkelimpahan, namun dia dapat membantu neneknya dan memberikan sedikit kebahagiaan dalam kehidupan mereka.

Seiring waktu, Zahra semakin dikenal dan kehidupannya perlahan mulai membaik. Dengan uang yang didapat dari menjual kulit kambing, Zahra mampu merenovasi rumahnya yang sebelumnya reyot dan kini menjadi lebih layak untuk ditempati.

Meski Zahra adalah seorang pengumpul kulit kambing qurban, namun dia memiliki hati yang mulia. Zahra tidak hanya menjual kulit kambing itu untuk keuntungan pribadi, dia juga memberikan sebagian hasil penjualannya kepada yang lebih membutuhkan.

Kisah Zahra adalah cerita inspirasi tentang semangat, kerja keras, dan kebaikan hat yang dapat hadir di tempat yang paling tidak terduga. Meskipun menghadapi kesulitan, Zahra tetap setia melakukan kebaikan dan dia adalah bukti bahwa tidak peduli apa profesi dan latar belakang seseorang, kita semua memiliki kesempatan untuk membuat perbedaan dan bertindak dengan cinta dan kebaikan.


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *