Keceriaan Buka Puasa Bersama Anak Yatim di Sanggar Genius Yatim Mandiri Jombang di Parimono tahun 2017
Keceriaan Motif Baju Batik pada Acara Buka Puasa Bersama Anak Yatim di Sanggar Genius Yatim Mandiri Jombang di Parimono tahun 2017

Bagaimana kabar kawan blogger Jombang hari ini? The Jombang Taste hadir kembali melalui artikel inspirasi pendidikan di Kota Jombang. Poin utama isi artikel ini adalah hendaknya guru mencintai muridnya sepertia dia mencintai dirinya sendiri. Guru juga seharusnya membenci perbuatan tercela yang dilakukan muridnya seperti halnya ia membenci perbuatan buruk dirinya sendiri. Guru teladan mampu memperlakukan murid layaknya memperlakukan diri sendiri dengan penuh kasih sayang.

Ibnu Abbas menyatakan bahwa orang yang paling mulia dalam pandangannya adalah murid beliau yang melangkah membelah pundak orang-orang agar dia bisa duduk di dekatnya. Kalimat tersebut menggambarkan betapa dekat hubungan seorang guru dan murid karena sikap saling menghormato dan menghargai. Bahkan jika seekor lalat hingga pada muridnya, maka hal itu menyakitkan dirinya. Demikian besar perhatian guru kepada muridnya sehingga ia tidak rela sedikitpun luka terjadi pada murid.

Guru keren menyambut kedatangan murid-muridnya dengan hangat jika mereka duduk di hadapannya. Guru keren juga mampu bersahabat dengan murid dengan cara menanyakan kabar mereka dan kabar orang-orang yang terkait dengan mereka sesudah belajar. Setiap guru keren idealnya mampu bersikap rendah hati dan tidak sombong di kalangan muslim. Sebaliknya, guru yang bermuka masam dan sulit tersenyum akan menjadi siksaan bagi para muridnya. Segalanya berbicara, mulai dari penampilan guru, roman muka, bahas tubuh, hingga tutur kata.

Guru yang dirindukan murid adalah guru yang bisa bergaul dengan muridnya dengan wajah berseri-seri, memperlihatkan kebahagiaan, kasih sayang dan menyimpan belas kasih. Guru teladan mampu menganggap muridnya seperti anak sendiri dalam urusan kasih sayang dan perhatian terhadap kebaikan. Murid yang merasa dikasihi oleh guru akan selalu melibatkan guru dalam mengambil keputusan belajara. Jika murid bersedia bercerita masalah belajarnya kepada guru, maka terbukalah kesempatan bagi guru untuk mendekati murid.

Menghargai dan menghormati murid merupakan akhlaq seorang muslim dan cara mengajarkan muridnya untuk menghargai gurunya. Belajar agama merupakan bagian dari kecintaan dan kebersihan hati. Akhlaq yang baik akan melahirkan generasi yang baik dan bersih pula karena murid mempelajarinya melalui realita yang nyata dan konkrit yang langsung memberi pengaruh positif, bukan ucapan-ucapan belaka. Semoga artikel The Jombang Taste ini bisa menginspirasi Anda. Selamat mendidik!