Pada suatu kota yang bernama Aurelia, hiduplah seorang gadis cantik dan baik hati bernia. Gadis ini sangat gemar membaca. Dia memiliki koleksi buku yang sangat banyak, sehingga kadang-kadang dia bahkan tidak bisa mengingat semua judul buku yang dimilikinya. Suatu hari, ketika ia sedang merapikan rak bukunya yang berdebu, Nadia menemukan sebuah buku tua berwarna hijau yang tampak asing di antara buku-bukunya yang lain. Di sampul depan buku tersebut tertera judul “Dunia Paralel”.
Nadia merasa heran karena tidak pernah sekalipun mengingat pernah membeli atau mendapat buku tersebut. Kepo dan penasaran akan isi buku itu, Nadia langsung membukanya. Saat dia mulai membaca buku tersebut, dia menyadari bahwa bukan hanya cerita yang ada di dalam buku itu, melainkan juga sebuah kertas hitam pekat berukuran kecil yang tertempel di bagian belakang buku.
Setelah menyelesaikan buku “Dunia Paralel” yang sangat menarik, kertas hitam itu mulai menarik perhatian Nadia. Ada pesan yang tertulis di kertas hitam tersebut, “Ingon dalam hati tempat yang ingin kamu kunjungi, ambil napas dalam-dalam, tempelkan kertas ini ke keningmu, dan akan kau temukan kejutan yang menakjubkan.”
Pengetahuan yang didapatnya dari buku “Dunia Paralel” membuat Nadia percaya bahwa kertas hitam ini mungkin memiliki kekuatan ajaib. Dengan perasaan takut-takut harap yang bercampur aduk, ia melakukan apa yang dituliskan di kertas itu. Nadia mengingat dan membayangkan dalam hatinya tentang tempat yang paling ingin ia kunjungi, yaitu perpustakaan kuno yang dikabarkan memiliki buku-buku langka dari seluruh penjuru dunia.
Setelah menempelkan kertas itu di keningnya, tiba-tiba Nadia merasa matanya terpejam dan tubuhnya hanyut semacam mengapung. Ketika ia membuka matanya kembali, ia berada di suatu perpustakaan raksasa seperti yang ia bayangkan. Dia tak dapat menahan rasa bahagia dan langsung menjelajahi koleksi buku-buku langka yang ada di sana.
Sambil menikmati petualangannya di perpustakaan ajaib ini, Nadia menemukan bahwa ada berbagai ruang di perpustakaan ini, masing-masing dengan koleksi buku-buku yang tak terbatas dari setiap periode dan tempat di dunia. Di salah satu ruangan, ia menemukan buku yang berisi cara-cara untuk menggunakan kertas hitam tersebut dengan bijak.
Setelah menghabiskan sehari penuh di dalam perpustakaan ajaib itu, akhirnya Nadia memutuskan untuk kembali ke rumahnya. Ia mengikuti petunjuk yang tertulis di buku itu dan berhasil kembali dengan selamat ke kamarnya. Kertas hitam tersebut kini menjadi harta berharga baginya. Nadia berjanji pada dirinya sendiri bahwa ia akan menggunakan kertas hitam ini dengan bijaksana, untuk mengunjungi tempat-tempat lain di dunia yang ia cintai, dan untuk membantu orang-orang yang memSejak saat itu, Nadia kerap berpetualang ke berbagai penjuru dunia dengan kertas hitam itu. Setiap kali ia kembali dari petualangannya, Nadia menuliskan pengalamannya di sebuah buku harian, yang kemudian menjadi buku legendaris yang diceritakan kepada anak cucunya kelak.