Menuangkan ide di dalam pikiran sehingga terwujud menjadi sebuah cerita lisan adalah kegiatan yang tidak mudah dilakukan oleh setiap peserta didik di sekolah. Setiap pengajar pelajaran berdongeng diharuskan memiliki kreatifitas untuk menggali ide siswa sekaligus menumbuhkan keberanian peserta didik untuk bercerita di depan kelas. Elyakim Santoso memiliki cara yang unik dan kreatif untuk menyulut api kreatifitas para siswa agar berani mendongen. Berikut ini kisahnya…
Setiap kali pembelajaran Bahasa Indonesia dengan materi bercerita baik secara lisan maupun secara tertulis siswa SMPN 3 Balongpanggang sangat sulit mengeluarkan ide-idenya untuk bercerita.Suatu ketika kutemukan komik hadiah dari setiap pembelian susu Dancow yang menceritakan dongeng-dongeng yang berasal dari berbagai daerah. Kukumpulkan komik-komik tersebut dari teman-teman yang mempunyai anak kecil yang mengonsumsi susu tersebut. Tidak menutup kemungkinan koleksi dari anak saya sendiri karena kebetulan waktu itu anak saya baru berusia lima tahun.
Komik dengan berbagai judul sudah kukumpulkan dan cukup untuk setiap siswa satu komik. Kemudian kurancang pembelajaran tentang berceritabaik secara lisan maupun tertulis. Dengan menggunakan RPP yang jelas skenarionya mulai kurancang langkah-langkah pembelajaran yang akan kusajikan keesokan hari di kelas.
Hari yang kurencanakan sudah tiba, setelah mendengar bel tanda masuk siswa siap menerima pembelajaran hari itu. Di awal pembelajaran sedikit kudongengkan tentang cerita kancil yang cerdik untuk membangkitkan semangat siswa tentang dongeng yang telah mereka dengar. Tahap kedua kubagikan komik yang berisidongeng dari berbagai daerah di Nusantara kepada siswa untuk dibaca dan dipahami isi cerita tersebut.
Setelah siswa membaca dan memahami isi cerita kemudian kubagi siswa menjadi lima kelompok, masing-masing kelompok kutugasi membuat undian untuk menentukan urutan masing-masing anggota bercerita di kelompok tersebut. Setelah undian selesai siswa bercerita dikelompoknya masing-masing secara lisan. Hal ini kulakukan dengan harapan siswa mulai berani bercerita di depan umum dalam skala kecil di kelompoknya. Meski suasana kelas menjadi sedikit ramai tetapi keramaian mereka secara aktif untuk mengikuti pembelajaran hari itu.
Hasil pengamatan yang kulakukan ternyata siswa sudah mulai berani bercerita tentang isi cerita dengan alur yang runtut sesuai dengan alur dongeng yang ada pada komik yang telah dibaca sebelumnya. Dibandingkan dengan kegiatan yang sama pada pembelajaran sebelumnya yang kuberi kebebasan pada siswa untuk mencari ceritadiperpustakaan siswa kurang berani bercerita di hadapan teman-temannya dan kurang memahami isi dan alur cerita.
Dengan kemajuan tersebut kuanggap sebagai keberhasilan awal untuk materi bercerita secara lisan. Selanjutnya akan kuterapkan pada materi bercerita secara tertulis dengan cerita-cerita yang berbeda. Satu pengalaman mengajar yang tak kan mungkin kulupakan dan akan kukembangkan dengan berbagai model-model pembelajaran yang lain untuk mendapatkan model pembelajaran baru yang benar-benar sesuai dengan kondisi siswa di SMP Negeri 3 Balongpanggang, Gresik. Semoga terinspirasi!
Mendongeng memang menarik. Tapi kadang bikin ngantuk kalau dilakukan dengan cara yang tidak benar.
Ceritakan kepada murid2 kita bahwa kita punya kisah mengharu biru.
Guru kreatif memang selalu bisa menyegarkan suasana belajar.
walaupun belajar di pelajaran yang terakhir tapi kalau gurunya pinter melakukan BCM maka murid-murid akan tetap bersemangat belajar.