Pria Berdaster Ungu

Pada suatu hari di sebuah kampung, ada seorang pria yang suka sekali mengenakan daster berwarna ungu terang. Dia selalu mengenakan daster tersebut kemanapun dia pergi. Warga desa yang lain merasa heran dan geli melihat penampilan pria tersebut, karena daster identik dengan pakaian apa yang dikenakan oleh ibu-ibu di rumah, dan bukanlah pakaian yang umum digunakan oleh pria.

Namun, pria berdaster ungu ini tidak pernah peduli dengan apa yang orang pikirkan tentang dirinya. Dia selalu menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka dengan jawaban yang sangat lucu dan konyol yang selalu membuat warga desa tertawa.

Suatu hari, beberapa anak muda yang ingin menjahilinya berkumpul di sekelilingnya. Mereka mencoba mengejeknya dengan berbagai cara. “Hei, Pak Daster Ungu!” seru salah satu anak muda. “Masak kamu gak sadar kalau itu kan pakaian wanita?”

Pria berdaster ungu itu pun tersenyum dan menjawab, “Pakaian ini kan pakaian yang saya sukai. Nanti kalau saya mati, nanti kamu juga ikut mati apa?” Semua orang yang mendengarnya pun tak bisa menahan tawanya.

Di hari lain, seorang ibu-ibu yang merasa kesal dengan pria tersebut berkata, “Wahai, Pak Daster Ungu, kenapa kamu nggak mau berganti baju seperti pria lain? Apa kamu mau seperti wanita saja?”

Pria berdaster ungu pun tersenyum dan menjawab, “Bu, kalau Bapak mau melamar jadi suamimu, apa kamu mau menerima?” Ibu itu terkejut dan balas bertanya, “Apa? Kamu mau cari masalah?”

Mendengar itu, pria berdaster ungu pun berkata, “Enggak, bu. Saya cuma tanya saja. Toh saya sama sekali tidak tertarik untuk jadi suami ibu-ibu. Jadi, kenapa ibu begitu risau menyukai daster ungu ini?” Semua orang yang mendengar percakapan itu pun sesumbar dengan gelak tawa.

Di akhir cerita, warga desa akhirnya menganggap pria berdaster ungu tersebut sebagai sosok yang menghibur. Mereka mulai menerima keberadaan pria tersebut dan menikmati kehadirannya di desa, karena dia selalu membuat mereka tertawa dengan humor yang cerdas dan bisa menghibur para warga desa meski mereka awalnya merasa heran dengan penampilannya.

Kesimpulan dari cerita ini adalah, terkadang suatu keanehan bisa menjadi sumber kebahagiaan bagi banyak orang. Selain itu, terpenting adalah sikap kita dalam menyikap situasi tersebut dengan tetap memiliki rasa humor dan himbauan positif.


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *