Perayaan Satu Suro di Planet Venus

Diceritakan pada suatu ketika, di planet berbatu bersalju bernama Venus, terdapat peradaban yang tidak dikenal oleh manusia. Mereka adalah Venusian, makhluk yang tampak asing bagi manusia, namun di planet mereka, hidup ini adalah norma. Venusian memiliki tradisi unik dan salah satunya adalah perayaan Satu Suro.

Satu Suro adalah waktu dari kalender Venusian yang setara dengan awal tahun baru bagi manusia. Tradisi ini dirayakan dengan penuh semangat dan antusiasme oleh seluruh penduduk planet. Namun, perayaan ini tidaklah sama dengan apa yang kita kenal di Bumi. Tidak ada pembakaran kembang api atau hiburan musik. Mereka merayakannya dengan cara mereka sendiri yang unik dan penuh makna.

Perayaan dimulai saat matahari terbenam, menandakan dimulainya Satu Suro. Venusian berkumpul di pusat kota, yang ditandai oleh monument berkilauan bernama “Titik Awal”. Mereka membentuk lingkaran di sekitar monument, memegang tangan satu sama lain dan menutup mata. Tradisi ini adalah simbol dari persatuan dan harmoni.

Lalu, ketua kota memulai ritual dengan memainkan alat musik khusus yang disebut “Harmoni Suro”. Bunyi alat musik ini terdengar seperti campuran antara biola dan harpa, menciptakan melodi yang sangat menenangkan dan magis. Setelah melodinya mencapai klimaks, semua Venusian secara serempak mengucapkan doa bagi keberlanjutan kehidupan mereka di planet ini.

Setelah doa selesai, mereka semua berbagi makanan khas mereka yang disebut “Suro Delights”, makanan manis yang terbuat dari tumbuhan langka Venusian. Mereka melemparkan makanan ini ke udara, sebagai tanda terima kasih kepada alam semesta. Setelah itu, mereka semua mulai menari dan merayakan, membiarkan musik Harmoni Suro mengisi udara.

Perayaan berlangsung hingga matahari terbit di Venus, menandai dimulainya tahun baru. Satu Suro adalah tradisi yang sangat penting bagi Venusian, dan meskipun asing bagi kita, adalah simbol dari keragaman dan keunikan alam semesta ini. Semoga perayaan ini terus berlanjut dan memberi inspirasi bagi makhluk di seluruh alam semesta untuk merayakan kehidupan dengan cara mereka sendiri.

Akhir cerita.


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *