Tangis Haru Gagak di Hari Wisuda Parkit

Pada suatu hari di hutan, ada sekelompok burung yang sedang bersiap-siap untuk mengikuti wisuda. Mereka adalah burung parkit yang telah menyelesaikan pendidikan mereka di sekolah burung. Senang dan bahagia menjadi perasaan mereka pada hari itu.

Namun, tak semua burung merayakan hari itu dengan bahagia. Gagak hitam yang selalu terlihat murung datang dan duduk di pohon besar. Tangis haru keluar dari mulut gagak itu. Ia merasa sedih melihat para burung parkit yang akan meninggalkan teman-teman mereka dan meninggalkan sekolah burung.

Parkit merasa kasihan dengan gagak yang sedang menangis dan mereka berupaya untuk menghiburnya. Namun, gagak itu menolak untuk merasa bahagia. Ia menj bahwa ia pernah menjadi murid sekolah burung dulu juga, tetapi tidak lulus dan terpaksa meninggalkan sekolah.

Gagak itu merasa sangat tidak berdaya karena ia tidak memiliki kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang layak. Ia sangat menyesal pada dirinya sendiri karena gagal dalam meraih gelar seperti teman-temannya.

Para burung parkit merasa terinspirasi oleh cerita gagak. Mereka memutuskan untuk bekerja lebih keras lagi untuk memperoleh pendidikan yang layak. Mereka menyadari bahwa memiliki pendidikan yang baik sangat penting dalam hidup,lepas dari jenis burung yang mereka miliki.

Setelah itu, gagak merasa lega karena ia telah menginspirasi murid sekolah burung lainnya untuk lebih giat dalam pendidikan mereka. Ia meninggalkan sekolah dengan perasaan bahagia karena telah memperjuangkan hak pendidikan untuk semua burung.


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *