Teknologi informasi saat ini memberikan kebebasan bagi setiap kreator konten media untuk mengekspresikan kemampuan terbaik mereka. Hal ini pula yang semestinya di manfaatkan oleh sekolah-sekolah yang mengembangkan majalah dinding sebagai media berekspresi bagi para siswa. Majalah dinding di sekolah telah dikenal sebagai tempat menampilkan hasil karya terbaik para siswa di sebuah lembaga pendidikan. Telah banyak kisah suka dan duka Pengurus Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) dalam mengelola majalah dinding yang kontennya berasal dari siswa, dibaca oleh siswa dan ditujukan untuk siswa pula.
Meski diketahui memiliki banyak manfaat, namun sayangnya keberadaan majalah dinding di kebanyakan sekolah di Kabupaten Jombang tidak terkelola dengan baik. Penyebab kurang berkembangnya majalah dinding disekolah-sekolah adalah menurunnya minat pelajar untuk membaca sambil berdiri dalam waktu yang lama. Mereka lebih menyukai mengakses informasi menggunakan smartphone yang mereka miliki. Kemudahan mengakses informasi melalui smartphone ditunjang oleh penyediaan koneksi internet secara gratis melalui wi-fi di sekolah sekolah. Para siswa pun tidak segan untuk berselancar di dunia maya selama mereka beristirahat sekolah.
Selain alasan tidak praktis, berekspresi menggunakan media kertas dan pulpen melalui tulisan tangan dan gambar dirasa sudah terlalu melelahkan bagi sebagian besar siswa. Saat ini mereka lebih menyukai berekspresi menggunakan media elektronik berupa desain grafis, tulisan online maupun artikel Blog pribadi. Pembuatan video pengalaman berlibur di rumah saja pun bisa menghasilkan Interaksi yang menarik bagi para penontonnya. Pembelajaran di rumah selama masa pandemi ini harus bisa menghadirkan kesenangan untuk para siswa. Mereka dapat berkreasi menggunakan beragam fasilitas yang tersedia di rumah.
Pembelajaran di sekolah-sekolah selama masa pandemi ini telah berhenti total sejak akhir Maret 2020 lalu. Kegiatan tatap muka antara guru dan pelajar di sekolah teah berhenti selama empat bulan terakhir ini. Otomatis, kegiatan update konten atau materi majalah dinding di sekolah pun terhenti selama berbulan-bulan akibat tidak adanya kegiatan pembelajaran tatap muka antara guru dan murid di sekolah. Inilah momen yang baik bagi setiap lembaga pendidikan untuk mengarahkan setiap siswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran dari rumah dan membuat karya elektronik berupa blog pribadi.
Membuat surat pribadi tidaklah sulit bagi pelajar Sekolah Menengah Atas ataupun siswa Sekolah Menengah Kejuruan. Terlebih lagi mereka telah memiliki peminatan terhadap bidang-bidang pembelajaran online dan media berekspresi secara online. Pembuatan blog pribadi dapat dilakukan melalui penyedia blog secara gratis, misalkan wordpress.com dan blogger.com. Dua penyedia platform blogging itu diharapkan mampu menampung kreativitas pelajar sekolah menengah atas dan sekolah menengah kejuruan.
Konten blog pribadi yang dikelola oleh pelajar sekolah menengah pun lebih beragam sesuai dengan peminatan masing-masing siswa. Mungkin saja seorang siswa menyukai aktivitas membuat puisi, cerita pendek maupun kisah-kisah inspiratif lainnya melalui artikel blog pribadi. Sementara itu pelajar yang lain bisa saja lebih menyukai membuat desain grafis gambar-gambar kartun yang menarik serta pamflet yang bersifat edukatif. Pelajar lain mungkin saja lebih suka berekspresi melalui video YouTube. Tidak masalah. Konten video YouTube bisa di kolaborasikan dengan artikel teks blog pribadi dan menarik minat para pelajar untuk membaca karya teman mereka.
Bentuk dukungan guru terhadap siswa yang menekuni dunia blogging adalah menyediakan pelatihan menulis bagi para siswa yang menyukai aktivitas kepenulisan secara online. Sementara itu bagi para pelajar yang menyukai fotografi bisa disediakan pelatihan fotografi dengan menghadirkan praktisi di bidang pemotretan. Para guru juga perlu mengadakan pelatihan membuat video konten YouTube yang menarik dan original. Segala bentuk dukungan sekolah dan guru kepada kegiatan ekspresi murid melalui media online diharapkan mampu mengurangi tingkat kejenuhan belajar selama mereka menjalani pembelajaran di rumah pada masa pandemi ini.
Kegiatan blogging bagi para pelajar memiliki banyak manfaat. Selain memberikan media berekspresi bagi para pelajar, tidak menutup kemungkinan jika karya-karya yang mereka hasilkan dilirik oleh perusahaan-perusahaan besar dan dijadikan media kampanye produk mereka. Para pelajar yang telah memiliki portofolio karya secara online kemungkinan besar akan mampu menemukan peminatan yang lebih baik terhadap jenis pekerjaan yang akan mereka tekuni di masa mendatang. Mungkin saja mereka akan menjadi seorang youtuber sukses, internet marketer sukses, atau bahkan penulis hebat di masa mendatang.
Tugas guru adalah menyediakan beragam metode pendidikan dalam jaringan maupun luar jaringan untuk mengasah bakat dan mengarahkam minat siswa. Selebihnya, silahkan serahkan kepada siswa untuk berjuang di bidang yang disenanginya. Apakah anda ingin terlibat dalam proses pendidikan menuju kemandirian siswa di masa depan? Jika jawaban anda ya, maka mulailah dari sekarang untuk memberikan kesempatan bagi para pelajar berekspresi di dunia yang disenanginya.
Setuju pak! Bikin konten video yutube lbh asik drpd gunting2 kertas buat mading.
Anak muda zaman sekarang lebih terobsesi menjadi youtuber daripada menjadi seorang pendidik ataupun jurnalis. Bukan apa-apa sih. Keliatan enak aja jadi youtuber. Kan tiap hari kita bisa nampang online dan jadi terkenal. Selain itu, pendapatan online pun nyaris tidak tersentuh pajak. Semua aman-aman saja dan membahagiakan.