“Aku cerdas, aku jujur, aku tangguh.”
Demikian yel-yel anak genius berkumandang di rumah Kak Dini di senja Ramadhan tahun ini. Saya bersyukur bisa berkesempatan menemui anak-anak sanggar genius lagi setelah saya tak lagi berseragam biru-oranye. Kehadiran saya dalam acara buka puasa tersebut sebagai pendongeng anak dari Jombang. Sebuah pengalaman baru yang semakin membuat saya bersemangat dalam hidup.
Warga Parimono Gang Lima Desa Plandi Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang sontak tersenyum simpul saat saya memperkenalkan Si Alim, boneka lebah untuk mendongeng. Lebah atau tawon bukanlah hewan asing bagi anak-anak Islam. Bahkan dalam kitab suci Al-Quran pun terdapat surat An-Naml yang berarti lebah. Pilihan saya tidak meleset. 53 anak peserta didik sanggar genius ikut berinteraksi selama saya berkicau di hadapan mereka.
Tantangan mendongeng anak di Parimono kali ini lumayan rumit. Peserta buka puasa dibagi menjadi dua. Kelompok putra berada di serambi depan rumah. Sementara kelompok putri berada di ruang tamu rumah. Saya harus bolak-balik ke depan dan ke belakang untuk menyapa mereka. Keluar-masuk pintu rumah bukanlah hal yang menyenangkan bagi saya. Dan pengalaman mendongeng ini memberikan pelajaran tersendiri untuk saya. Anak-anak harus fokus dan menyatu.
Si Alim tergenggam erat di tangan saya. Anak-anak putra tampak enggan terlibat dalam percakapan dongeng. Harus dibikin lebih hidup nih, gumam saya. Kemudian saya jalankan sebuah kuis berupa hafalan ayat-ayat Al-Quran. Lagi-lagi anak-anak perempuan yang mendominasi pemenangnya. Ya, mau bagaimana lagi. Asalkan pesan moral si Alim, Anak Lebah Imut Menggemaskan tersampaikan, itu sudah cukup buat saya.
Waktu beranjak menjelang maghrib. Dongeng anak Islami di Parimono Jombang saya tutup dengan bacaan doa berbuka puasa bersama. Saya merasakan angin segar bertiup di balik hati ini. Meski saya tak memakai baju bergambar pesawat lepas landas, saya tetap bisa mencintai anak-anak genius dengan cara saya sendiri. Bukankah Allah Maha Mengetahui apapun yang terselit di hati setiap manusia. Semoga artikel ini bisa memberi inspirasi untuk kehidupan Anda.
Enjoy blogging, enjoy writing!
wah… senangnya bisa mendongeng bersama anak-anak yatim indonesia. sampai ketemu lagi kakak 🙂
Semoga bermanfaat.
Mendongeng saat bulan Ramadhan. Wajar jika kurang sukses. kurang konsen mengikuti cerita itu wajar karena lagi lapar sih … Hemat energi Tahan dulu ketawanya sampai adzan maghrib