Apa kabar kawan komunitas blogger Jombang dan blogger guru di Jombang? Semoga artifitas Anda hari ini selalu lancar. Kebijakan pembelajaran di rumah (home learning) masih berlaku selama pandemi. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pun telah melakukan keterangan pers mengenai sistem belajar di era new normal. Kebijakan Mas Menteri Pendidikan Menyambut Tahun Ajaran Baru Sekolah di Era New Normal itu memantik diskusi di kalangan pendidik PAUD terkait cara belajar asyik selama pandemi.
Menurut keterangan pers Mas Manteri, peserta didik Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan kelompok pelajar yang terakhir masuk sekolah tatap muka di masa new normal. Hal ini memaksa setiap orang tua dan pendidik PAUD untuk kreatif memadukan pembelajaran dari rumah dan pembelajaran di rumah. Apakah yang membedakan cara belajar dari rumah dengan cara belajar di rumah? Serupa tapi tidak sama, namun keduanya memiliki filosofi yang berbeda.
Menurut Kak Pranowo, belajar dari rumah adalah memindahkan belajar di sekolah ke rumah, persis seperti Bekerja dari Rumah (Work From Home, WFH). Belajar dari rumah didominasi aspek belajar akademik. Kegiatan belajar dari rumah ditandai dengan adanya materi yang harus dipelajari berbasis kurikulum nasional, ada bahan belajar yang sudah disiapkan, ada pembimbingan belajar oleh guru, dan ada tugas-tugas yang harus dikerjakan dan disetorkan ke guru.
Belajar di rumah adalah proses belajar semuanya yang ada di rumah dalam kehidupan keseharian. Kak Pranowo menyebutnya Sekolah Kehidupan. Yang dipelajari murid selama belajar di rumah adalah apa yang terjadi dan dialami dalam kehidupan keseharian. Pengertian rumah jangan disempitkan hanya kegiatan yang terjadi dalam rumah berupa bangunan tempat kita bernaung. Belajar di rumah tidak hanya belajar yang ada di rumah, namun semua kegiatan kehidupan yang dalam keseharian dijalani oleh keluarga siswa. Belajar di rumah bisa berlangsung di pasar, bisa di sawah, bisa di jalanan, dan semua tempat selain apa yang ada di rumah.
Bentuk kegiatan belajar menyenangkan di rumah untuk murid PAUD selama masa pandemi misalnya dengan mengirimkan gambar pembelajaran pada anak berupa video bergerak atau gambar yang menarik. Anak akan dapat dengan mudah memahami isi dari yang ingin disampaikan melalui beragam jenis media pembelajaran. Ragam media pembelajatan itu antara lain teks, suara, video, maupun bentuk-bentuk kombinasi baru ketiganya.
Lihatlah betapa banyak anak-anak jaman sekarang yang telah menjadi youtuber kecil dan mampu menghasilkan pendapatan sendiri. Menurut Kak Pranowo, trend munculnya youtuber cilik awalnya karena ia suka menonton konten yang dia sukai lewat video Youtube. Lalu di alam nyata ia juga mengobservasi, misalnya dengan cara mengamati ibunya yang sedang memasak di dapur. Lantas anak tersebut minta disyuting agar ia bisa memasak dan berbicara dengan gayanya sendiri. Sepertinya ia suka dengan yang dia lihat lalu dia praktekkan.
Anak memiliki sifat seperti kain spon yang dapat dengan cepat menyerap air yang ada di dekatnya. Karakter anak yang demikian adaptif inilah yang harus dilakukan oleh pendidik dan orang tua murid PAUD selama pandemi. Anak harus dilibatkan dalam banyak kegiatan sehari-hari di rumah agar dia sering melakukan observasi, beradaptasi, dan membuat modifikasi perilaku sesuai dengan kebutuhan jaman. Semoga artikel pendidikan anak usia dini ini bisa menambah wawasan Anda dalam mencari inspirasi pendidikan anak usia dini di masa pandemi. Selamat mendidik.
Ulasan bagus pak. Semoga pandemi ini segera berlalu dan anak2 bisa masuk sekolah dgn aman.
setiap bencana pasti memiliki berkah tersembunyi. walaupun saat ini pandemi corona sedang berlangsung, orang tua dapat mengambil hikmahnya dalam kegiatan pembelajaran anak. Tiap orang tua dapat lebih mendekatkan emosional mereka dan memantau perkembangan anak lebih intens.
Gue gagal fokus sama foto mama muda di artikel ini. Siapakah dia? Bolehkah saya berkenalan dengannya?
Ide yg bagus pak. Akan lbh bagus lagi klo ortu siswa ikut pelatihan mengajar.
Keterlibatan teknologi informasi dalam dunia pendidikan adalah sebuah keniscayaan. Semua guru harus belajar menggunakan teknologi dalam mengajar. So, mau tidak mau anak-anak akan mendapatkan pengajaran dari guru yang melibatkan teknologi informasi. Kalau guru tidak mau belajar tentu saja dia akan tergerus oleh zaman. Anak-anak akan lebih cepat belajar menjadi pandai karena adanya teknologi informasi.