Menurut Adi Putranto (2017) dalam buku ‘Ayo Berani Berpidato’, memahami dan mengenali para pendengar atau audien dalam berpidato adalah kunci berpidato yang sukses. Pendengar akan menentukan tema, gaya bahasa dan penampilan kita. Cara mengetahui karakter pendengar adalah dengan memperhatikan beberapa sifat pendengar.
Anda harus memperhatikan karakter pendengar dengan baik. Hal-hal dari pendengar yang harus diperhatikan adalah minat, perhatian, pengetahuan, pemahaman, kemauan, dan tindakan.
1. Minat
Minat merupakan keinginan seseorang terhadap sesuatu yang bersumber dari hati. Minat hadir karena kesadaran seseorang. Anda harus mampu menumbuhkan minat pendengar. Caranya adalah sampaikan materi yang sesuai dengan kebutuhan pendengar.
Jika pendengar tidak menyukai topik pidato yang Anda sampaikan maka Anda punya tantangan besar. Anda harus pintar memainkan persepsi pendengar supaya topik pidato Anda terdengar penting untuk diketahui dan menarik minat mereka.
2. Perhatian
Keberhasilan pidato ditentukan adanya perhatian dari pendengar. Pembicara harus mampu meraih perhatian pendengar. Keberhasilan menumbuhkan minat pendengar perlu diimbangi penampilan yang baik. Tujuannya adalah agar perhatian pendengar tidak berkurang. Pembicara harus menguasai ilmu berpidato untuk menarik perhatian pendengar.
Kesuksesan berpidato ditentukan oleh kesiapan pembicara dalam dua hal, yaitu kesiapan materi pidato dan pengetahuan tentang pendengar. Kesiapan pembicara didukung kesiapan mental dan kesehatan fisik. Kesiapan materi pidato menyangkut topik pidato dan naskah pidato. Kesiapan pembicaraan mengenal pendengar berkaitan dengan kemampuan pembicaraan menarik minat pendengar.
3. Pengetahuan dan pengertian
Pengetahuan dan pengertian merupakan hal dasar yang dimiliki manusia. Pengetahuan digunakan manusia untuk hidup, mengambil sikap, serta bertindak. Pembicara harus memiliki kiat-kiat khusus agar mampu menambah pengetahuan pendengar. Materi pidato pun harus dimengerti oleh pendengar.
4. Pemahaman
Isi pidato harus mudah dipahami pendengar. Isi pidato yang sulit dipahami membuat pendengar bingung. Sebaiknya pembicara memahami dahulu materi yang akan disampaikan. Dengan begitu pembicara mampu menjelaskan materi-materi yang akan disampaikan dan dapat dipahami pendengar. Keberhasilan tujuan pidato pun akan tercapai karena pendengar akan paham apa yang anda katakan.
5. Kemauan
Kemauan memperhatikan pidato muncul jika ada kesadaran pendengar. Pembicara harus mampu mengembangkan kesadaran pendengar. Pendengar harus mengetahui pentingnya materi tersebut. Dengan demikian muncullah kemauan pendengar untuk memperhatikan pidato sampai tuntas.
6. Tindakan atau perbuatan
Proses akhir pemahaman pendengar adalah wujud nyata pesan pidato. Pendengar diharapkan melakukan tindakan sesuai dengan isi pidato. Tindakan tersebut merupakan bukti nyata keberhasilan pembicara. Keberhasilan itu meliputi beberapa tujuan pidato, yaitu untuk memerintah, menghibur, meyakinkan, memperingatkan, ataupun untuk menginformasikan.
Berdasarkan beberapa hal di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pembicara harus mampu membangkitkan minat dan perhatian pendengar. Pembicara harus mampu memberikan pemahaman nyata kepada pendengar. Diharapkan pendengar tertarik dan memberikan perhatian penyampaian isi pidato. Dengan demikian pendengar mampu memahami isi pidato.
Pidato yang baik akan membujuk pendengar untuk bersedia melaksanakan isi pidato tersebut. Ketidaksiapan mental menyebabkan pembicara gugup. Kegugupan ini menyebabkan pidato tidak lancar. Ketidak kesiapan juga membuat badan gemetar, tubuh grogi, dan pendengar tidak menaruh perhatian terhadap Anda.
Tinggalkan Balasan ke Nasarudin Batalkan balasan