“Mbak, awakmu wis eroh tah nek Pak Kaji S wingi mari konangan ngleboni omahe Bu Kaji K pas wayah bengi. Wonge kisinan mergo mari konangan terus diobrak arek-arek enom. Sak iki Pak Kaji gak wani sholat jamaah nang mesjid.”
Itulah secuil percakapan yang terjadi diantara para jamaah yasinan di desa. Baik anggota yasinan putra maupun yasinan putri semua sibuk membicarakan berita hangat yang tengah terjadi di desa. Pak Haji S tercyduk sedang bermesraan dengan Bu Haji K. Dua manusia bergelar haji itu seolah lupa siapa diri mereka di mata masyarakat.
Pak Haji masih terikat pernikahan dengan istrinya saat ini, tentu saja Bu Haji istri sah. Sementara itu Bu Haji K telah lama menjanda karena ditinggal wafat suaminya. Entah setan mana yang menggoda iman mereka, keduanya lantas sering ditemukan warga saling bertemu. Pertemuan keduanya semula tersembunyi dan tidak ada satu pun warga yang tahu. Namun lama-lama warga memergoki keduanya sedang berasyik-masyuk.
Demi cintanya kepada Pak Haji S, Bu Haji K rela menyusulnya ke Madura dimana sang kekasih bekerja. Duh, so sweet! Jika cinta sudah merasuk di dalam dada, apapun akan dilakukan demi kekasih tercinta. Kabar terbaru menyebutkan bahwa keduanya telah melakukan pernikahan siri di Madura. Wow! Bagai disambar gledek, semua warga terkezut-kezut.
Apa pelajaran yang bisa kita ambil dari ilustrasi kejadian di atas?
Pertama, setan akan selalu berusaha menyesatkan manusia, baik dengan cara halus maupun terang-terangan. Hal ini berlaku bagi siapa saja tanpa terkecuali.
Kedua, karena setitik nila rusaklah susu sebelangga. Cukup melakukan satu perbuatan aib, maka semua kebaikan di masa lalu hilang dan sirna tanpa sisa. Kejam? Memang ya. Begitulah hukuman sosial bagi pelaku kejahatan sosial.
Ketiga, keluarga besar menanggung malu akibat aib tersebut. Dua sejoli mudah saja berkata cinta. Namun asmara yang mereka kobarkan dapat membakar muka anggota keluarga besar mereka. Nama baik keluarga hangus terbakar di bara cinta lanjut usia.
Hmm, sungguh terlalu! Jangan pernah mencontoh perbuatan di atas.
Tinggalkan Balasan