Sekelompok anak laki-laki bermain sepakbola di halaman sekolah di pagi hari. Tak lama kemudian seorang guru berkata lantang ke arah mereka dengan maksud agar berhenti bermain sepakbola. Mereka memang berhenti bermain di lapangan, tapi segera pindah ke Mobile Legend di HP. Suatu perilaku kids jaman now yang dianggap wajar.Itulah salah satu pemandangan di hari pelaksanaan Ujian Nasional Sekolah Dasar dan Madrasah tahun ini. Mereka berlaku secara normal layaknya hari-hari biasa di sekolah. Tidak ada kesan istimewa atau perlakuan khusus apapun dalam hal ini.
Apakah anak-anak pikirannya stress sehingga butuh pelampiasan diri? Apakah anak-anak tidak mendapat hiburan yang cukup selama beberapa bulan menjelang ujian? Ataukah memang daya tahan pikiran anak-anak jaman sekarang sangat rendah sehingga rentan stress? Segudang pertanyaan berkecamuk dalam benak saya.
Perilaku kids jaman now dalam menghadapi ujian akhir tahun memang berbeda dibanding satu dekade yang lalu. Kita masih bisa menyaksikan sekelompok anak belajar bersama menjelang ulang akhir semester pada beberapa tahun silam. Namun makin kesini, tingkah laku mereka makin abai terhadap pelajaran. Sebaliknya, segenap aktifitas mereka dipengaruhi kecanggihan smartphone. Ponsel pintar memanjakan semua keinginan siswa sehingga mereka malas berpikir.
Apa yang harus dilakukan orang tua?
Menasehati anak tidak cukup. Orang tua juga harus memberikan contoh pengendalian diri untuk tidak selalu memegang HP. Jangan sampai seorang ibu melarang anaknya bermain games online namun ternyata dirinya sendiri senang bergunjing dengan kawan arisan di sosial media. Facebook dan Whatsapp menjadi aplikasi bersarangnya dosa ghibah. Betapapun sekolah telah memberikan sebaik-baik pendidikan, lingkungan keluarga tetap memegang kendali penciptaan karakter anak.
Orang tua adalah mitra sekolah dalam mendidik anak. Orang tua jangan terburu menyalahkan menteri pendidikan mengapa siswa jaman sekarang kualitas moralnya semakin menurun. Perhatikan kontribusi apa yang sudah Anda kerjakan dalam mendidik keturunan Anda sendiri. Ingat, mendidik anak adalah tanggung jawab orang tua. Anda akan menuai produk pendidikan dua puluh tahun lagi. Bersiaplah sejak sekarang. Semoga artikel ini bisa memberi inspirasi bagi Anda.
Setel kendo ae mas. Ojo setel kenceng.
Tragis dan prihatin bacanya.
Setiap anak punya minat yg berbeda. Wajarlah kalau main sepakbola.
Tujuan sekolah anak jaman skrg bukan nilai, tapi supaya bisa dpt kerjaan.
Beda jaman, beda kelakuan.
Asalkan mereka tetap mau sekolah sdh cukup mas. Pintar nggak pintar itu urusan belakang.
Semoga bapak dan ibu guru tabah dalam mendidik muridnya.
Kereeen dah kids jaman now…
Gurunya harus selangkah lebih pinter dari muridnya…