Saya terlahir di lingkungan keluarga yang sangat kental menjalankan budaya Jawa. Upacara tradisi Jawa dilaksanakan di keluarga besar saya mulai bancakan kenduren kelahiran, sunatan, pernikahan, mitoni kehamilan, tingkep, brokoan, bancakan weton, hingga selamatan orang yang sudah meninggal dunia. Tetangga rumah saya sering minta bantuan Bapak kandung saya saat mereka bertanya hari baik untuk melaksanakan hajatan keluarga.
Salah satu tradisi Jawa yang menjadi pegangan Bapak dalam menentukan hari baik hajat keluarga adalah weton. Weton adalah hari kelahiran manusia menurut penanggalan Jawa. Weton terdiri dari hari (dino) dan pasaran. Setiap dino dan pasaran memiliki angka masing-masing dan bersifat baku. Angka dino dan pasaran ini telah ada sejak beratus-ratus tahun lalu sejak kebudayaan Jawa muncul.
Dino
Minggu = 5
Senin = 4
Selasa = 3
Rabu = 7
Kamis = 8
Jumat = 6
Sabtu = 9
Pasaran
Kliwon = 8
Legi = 5
Pahing = 9
Pon = 7
Wage = 4
Misalkan ada seorang anak terlahir pada hari Selasa Pon. Maka neptunya adalah Selasa (3) ditambah Pon (7) berjumlah 10. Silakan hitung sendiri jumlah neptu Anda. Untuk tahu weton lahir Anda, silakan tanya kepada orang tua maupun kerabat yang dulu mengetahui masa kecil Anda.
Jumlah neptu antara dino dan pasaran akan mempengaruhi karakter seseorang. Masyarakat Jawa telah melakukan pengamatan mendalam pengaruh hari kelahiran terhadap jumlah neptu dan karakter manusia. Pengamatan ini telah dilakukan selama ratusan tahun dan Bapak saya menceritakan sebagai berikut.
7. Pendito Kang Lelaku
Seneng nglencer.
Contoh: orang yang lahir pada Selasa (3) Wage (4). Karakter manusia seperti ini suka bepergian jauh, entah untuk tujuan liburan maupun pekerjaan.
8. Lakune Geni
Cilik kaitane, gede pungkasane.
Contoh: kelahiran Selasa (3) Legi (5). Karakternya suka mendendam seperti bara api yang awalnya kecil namun kelak bisa membakar manusia.
9. Lakune Angin.
Gampang dielus pikirane.
Manusia jenis ini berkarakter mudah dipengaruhi orang lain dan kadang tidak memiliki pendirian hidup.
10. Pendito Mbangun Teki
Gelem nuturi wong tapi gak gelem dituturi.
Manusia seperti ini suka menasehati namun tidak mau menerima saran orang lain.
11. Lakune setan
Ela elu. Gak kena dadi pimpinan.
Manusia berkarakter angka 11 tidak dapat dijadikan pimpinan karena plin-plan dan tidak bisa berjiwa memimpin.
12. Lakune kembang
Gelem diturut tapi emoh dadi punjeran. Suka mengalah kepada yang lain.
Manusia seperti ini suka menebarkan kedamaian kepada orang lain.
13. Lakune lintang
Emoh dadi punjeran. Melok-melok ora iso digayuh.
Manusia berkarakter lakune lintang memiliki pesona luar biasa tapi tidak bisa dijadikan pemimpin. Karisma yang dimiliki tidak sepadan dengan rendahnya kemampuan memimpin.
14. Lakune Mbulan
Iso madangi wong akeh. Manusia seperti ini bisa menjadi pencerah bagi orang banyak. Dialah tempat mencari solusi saat beragam masalah tiba.
15. Lakune Geni.
Gede kaitane, cilik pungkasane. Emoh diredam.
Karakter api yang dimiliki orang jenis ini mengarah pada dendam dan amarah.
16. Lakune Bumi
Sifatnya mudah diatur dan suka mengayomi. Karakter yang sangat baik untuk dipilih menjadi pemimpin.
17. Lakune Gunung
Orang jenis ini memiliki sifat mudah diatur jika bisa meraih hatinya. Menghadapi manusia seperti ini harus hati-hati karena moody.
18. Lakune paripurna
Angka paling gede. Inilah jumlah neptu paling besar. Sifat yang dimiliki mengarah pada dominasi kekuasaan. Setiap permintaannya harus dipenuhi.
Selain karakter berdasarkan hari lahir atau weton Jawa, Bapak juga mengajarkan sifat-sifat manusia menurut hari pasaran. Hari pasaran Jawa ada lima, yaitu Legi, Pahing, Pon, Wage, dan Kliwon. Masing-masing pasaran memiliki karakter tersendiri.
Legi – Manuk Kuntul
Inilah karakter priyayi dan kaum bangsawan yang berwibawa dan menyukai kemewahan.
Pahing – Manuk Ulung
Sifat yang melekat pada orang yang lahir pada pasaran pahing adalah tega memakan dan mengkhianati teman sendiri.
Pon – Manuk Podang
Sifat yang tampak pada orang yang lahir pada pasaran pon adalah bijaksana dan suka menasehati orang lain.
Wage – Manuk gagak
Karakternya adalah mudah berkata manis tapi belum tentu ditepati.
Kliwon – Manuk Pelatuk
Sifat yang tampak pada manusia yang lahir pada pasaran kliwon adalah mandiri dan tega.
Pengetahuan ini saya dapatkan melalui wawancara dengan Bapak saya. Mungkin tradisi yang berlaku di daerah Anda berbeda dengan keterangan di atas. Mungkin Anda berpendapat bahwa karakter di atas hanyalah mitos. Namun sejauh pengamatan penulis terhadap orang-orang di sekitar, rumusan karakter manusia menurut tradisi weton Jawa sudah mendekati kebenaran. Penyimpangan karakter manusia dapat terjadi karena pengaruh lingkungan tempat tinggalnya. Ini bukan ilmu ramalan. Tapi Anda bisa waspada saat bermitra dengan orang yang sudah Anda ketahui wetonnya.
Bagaimana dengan weton Anda? Apakah sudah sesuai dengan karakter di atas?
Tinggalkan Balasan