Setelah mengikuti pelatihan membuat media pembelajaran bersama Juara 2 Lomba Karya Inovatif Media Pembelajaran 2017 pada Rabu (21/11/2018) kemarin, saya sangat terpacu untuk bisa menghasilkan karya baru dalam membuat media pembelajaran untuk anak didik di sekolah. Hari ini Kamis, 22 November 2018 saya mencoba membuat karya media pembelajaran untuk murid-murid yang saya ajar. Hari ini saya mengajar Mata Pelajaran Keagamaan Islam di kelas 3 dan kelas 2. Oleh karena itu saya membuat dua buah karya media pembelajaran yang kurang lebih sama inspirasinya. Saya memanfaatkan hasil karya anak-anak dalam membuat kerajinan tangan berbahan dasar stik es krim dan kertas kado. Alat-alat ini saya gunakan pada murid kelas 3 dan kelas 2 SDN Latsari Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang.
Media pembelajaran untuk evaluasi hafalan al-qur’an surat al-ma’un saya terapkan untuk siswa kelas 3 SDN Latsari. Saya membuat cetakan atau print out tulisan ayat-ayat Al Quran Surat Al Maun dari ayat 1 sampai dengan ayat tujuh. Kemudian tulisan tersebut saya gunting dan saya tempelkan pada beberapa stik es krim. Masing-masing stik terdiri dari 1 ayat. Stik tersebut kemudian saya tancapkan pada sebuah pelepah pisang. Setiap siswa yang saya tunjuk harus mampu menyusun potongan-potongan huruf dalam ayat Surat Al-Maun. Perlombaan ini berupa mengurutkan ayat Quran. Setiap siswa kelas 3 juga harus mampu membaca surat tersebut. Pada akhirnya setiap siswa harus mampu menghafal surat di luar kepala. Mereka harus mampu membunyikan ayat-ayat dalam Surat Al Maun tanpa melihat catatan maupun media pembelajaran. Mereka mengikuti kegiatan belajar Mata Pelajaran Mulok Keagamaan Islam ini dengan senang Mereka tampak bersemangat mengikuti kegiatan menghafal surat al-ma’un dengan media pembelajaran menggunakan stik es krim yang ditancapkan pada bingkai foto-foto karya mereka sendiri.
Selanjutnya pada jam kedua saya bertugas mengajar di kelas 2 SDN Latsari. Hari ini adalah waktunya evaluasi hafalan surat al-lahab. Saya pun menggunakan stik es krim sebagai media pembelajaran. Stik es krim itu saya tempelkan potongan-potongan print-out surat al-lahab dari ayat 1 sampai dengan ayat 5. Setiap siswa saya ajak bermain untuk mengambil potongan ayat dari awal sampai akhir. Mereka harus membaca ayat itu kemudian meletakkan dan menancapkan stik es krim pada kelopak bunga warna warni buatan mereka sendiri. Setiap siswa saya berikan waktu paling lama 2 menit. Saya buat sistem perlombaan antar kelompok sehingga setiap kelompok bisa berpacu untuk menjadi yang paling cepat diantara yang lain dalam menyusun, membaca dan menghafal ayat-ayat Alquran dalam surat al-ma’un. Merekapun berteriak kegirangan bukti mereka bersemangat menghafal surat al-ma’un.
Itulah dua media pembelajaran yang saya gunakan pada murid-murid SDN Latsari hari ini. Materi hafalan Quran dalam mata pelajaran muatan lokal keagamaan Islam memang sangat membosankan. Setiap siswa harus menghafal beberapa surat dan hafalan doa sehari-hari. Tentu saja hal itu tidak menarik minat siswa. Saya tertarik untuk menggunakan media pembelajaran sebagai hasil dari kegiatan pelatihan bersama KKG Keagamaan Islam Kecamatan Mojowarno yang dilaksanakan di SDN Gedangan kemarin. Saya sendiri merasa harus lebih banyak belajar dalam berkreasi dan mengembangkan ilmu pendidikan agar bisa diterapkan kepada anak-anak, khususnya dalam bidang media pembelajaran.
Dari percobaan membuat 2 media pembelajaran untuk kelas 3 dan kelas 2 hari ini saya belajar banyak dari mereka. Para siswa adalah anak-anak yang memiliki imajinasi tinggi. Mereka selalu mengkaitkan apa yang mereka lihat dengan ingatan mereka. Oleh karena itu setiap guru dalam membuat media pembelajaran harus melibatkan warna-warna yang menarik, barang-barang yang ramah lingkungan dan sebisa mungkin menggunakan barang bekas yang sudah tidak terpakai. Seorang guru harus mampu berkreasi untuk memberikan perubahan dan warna baru bagi lingkungannya agar lebih berarti bagi kehidupan masyarakat.
Tinggalkan Balasan