Belimbing Jahat dan Mentimun Baik Hati

Pada suatu hari yang terik, di sebuah kebun yang dipenuhi dengan berbagai macam buah dan sayuran, hiduplah dua sahabat, Belimbing dan Mentimun. Keduanya tumbuh di ladang yang sama dan saling menyayangi. Belimbing yang pahit dan keju. Mentimun yang penuh air dan tajam.

Belimbing adalah buah yang penuh warna dan tampak cantik, tapi ia punya sifat yang kurang baik. Ia seringkali memanfaatkan Mentimun dan menertawakannya. “Kau hanya mentimun yang besar dan tidak ada rasa. Siapa yang mau memakanmu?” sindir Belimbing sambil tertawa, menyebabkan Mentimun merasa sedih.

Mentimun menerima semua perlakuan Belimbing dengan hati yang baik, tak pernah ia membalas omongan Belimbing. Ia tidak peduli jika Belimbing selalu merendahkannya dan membandingkannya dengan buah yang lain.

Suatu hari, terjadi kekeringan yang hebat di seluruh ladang. Belimbing yang sangat haus mencoba mencari air, tapi ia tidak bisa menemukannya. “Aku akan layu. Aku perlu air,” keluh Belimbing lemah.

Melihat kesulitan Belimbing, Mentimun tanpa berfikir dua kali melepaskan seluruh air yang tersimpan dalam tubuhnya untuk membantu Belimbing. “Kau bisa meminum air ini, Belimbing. Aku tidak mau kau layu,” ucap Mentimun dengan tulus

Belimbing merasa terkejut dan sangat berterima kasih pada Mentimun. Ia berjanji pada dirinya sendiri bahwa ia akan berubah dan tidak akan pernah lagi merendahkan Mentimun atau siapapun.

Dari kisah Belimbing Jahat dan Mentimun Baik Hati, kita belajar bahwa semua makhluk memiliki manfaat dan kegunaan tersendiri. Tak semua yang tampak indah baik, dan tak semua yang tampak biasa jadi buruk. Kita juga belajar bagaimana pentingnya menyikapi orang lain dengan lebih baik, karena kita tidak tahu kapan kita akan membutuhkan pertolongan dari mereka. Bagaimanapun juga, kebaikan pasti akan dibalas dengan kebaikan.


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *