Stres adalah kondisi psikologis yang dialami oleh seseorang ketika menghadapi tekanan atau tantangan yang melebihi kemampuan atau harapannya. Stres dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental, serta kinerja dan produktivitas seseorang. Oleh karena itu, stres perlu dikelola dengan baik agar tidak mengganggu kualitas hidup dan pekerjaan.
Salah satu profesi yang rentan mengalami stres adalah guru, terutama di masa pandemi Covid-19 yang memaksa perubahan sistem pembelajaran dari daring menjadi luring atau tatap muka. Kebijakan ini menimbulkan berbagai tantangan dan kesulitan bagi guru, seperti menyesuaikan diri dengan protokol kesehatan, mengatur jadwal dan materi pelajaran, mengevaluasi hasil belajar siswa, hingga menghadapi risiko tertular virus.
Untuk mengelola stres yang timbul akibat menerapkan mengajar di sekolah 5 hari, guru dapat melakukan beberapa hal berikut:
- Menjaga kesehatan fisik dan mental dengan rutin berolahraga, makan makanan bergizi, istirahat yang cukup, dan melakukan aktivitas yang menyenangkan.
- Membuat rencana kerja yang realistis dan fleksibel dengan mempertimbangkan waktu, sumber daya, dan prioritas. Jika ada hal-hal yang tidak terduga atau di luar kendali, guru dapat mencari solusi alternatif atau meminta bantuan dari pihak terkait.
- Meningkatkan kompetensi profesional dengan mengikuti pelatihan, seminar, atau workshop yang relevan dengan bidang keahlian dan kebutuhan pembelajaran. Guru juga dapat berbagi pengalaman dan masukan dengan rekan-rekan sejawat atau mentor untuk mendapatkan inspirasi dan motivasi.
- Membangun hubungan positif dengan siswa, orang tua, dan pihak sekolah dengan berkomunikasi secara efektif, empatik, dan asertif. Guru dapat memberikan feedback yang konstruktif kepada siswa, mendengarkan keluhan atau saran dari orang tua, dan bekerja sama dengan pihak sekolah untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
- Mencari dukungan sosial dari keluarga, teman, atau profesional kesehatan jika merasa stres berlebihan atau mengalami gangguan psikologis. Guru tidak perlu malu atau ragu untuk mengungkapkan perasaan atau masalah yang dihadapi dan meminta bantuan jika diperlukan.
Dengan melakukan hal-hal di atas, guru dapat mengelola stres secara efektif dan menjalankan tugasnya sebagai pendidik dengan profesional dan optimal.
Apa Saja Jenis Hiburan yang Menyehatkan Mental Guru?
Mengajar adalah pekerjaan yang menantang dan menuntut. Guru harus menghadapi berbagai tantangan, seperti beban kerja yang tinggi, tekanan dari atasan dan orang tua, serta masalah-masalah siswa yang beragam. Oleh karena itu, guru perlu menjaga kesehatan mental mereka agar tetap produktif dan bahagia.
Salah satu cara untuk menjaga kesehatan mental adalah dengan melakukan hiburan yang menyenangkan dan bermanfaat. Hiburan adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengisi waktu luang, mengurangi stres, atau meningkatkan kreativitas. Ada banyak jenis hiburan yang bisa dilakukan oleh guru, tergantung pada minat, bakat, dan kesempatan mereka.
Beberapa contoh hiburan yang menyehatkan mental guru adalah:
1. Membaca buku
Membaca buku bisa membantu guru meningkatkan pengetahuan, wawasan, dan keterampilan mereka. Buku juga bisa menjadi sumber inspirasi, motivasi, dan hiburan bagi guru. Guru bisa memilih buku sesuai dengan genre, tema, atau topik yang mereka sukai.
2. Menulis jurnal
Menulis jurnal adalah kegiatan yang bisa membantu guru merefleksikan pengalaman, perasaan, dan pikiran mereka. Jurnal juga bisa menjadi tempat untuk mengekspresikan diri, melampiaskan emosi, atau mencari solusi. Guru bisa menulis jurnal secara rutin atau sesekali, tergantung pada kebutuhan dan kenyamanan mereka.
3. Berolahraga
Berolahraga adalah kegiatan yang bisa meningkatkan kesehatan fisik dan mental guru. Olahraga bisa membantu guru melepaskan hormon endorfin, yang bisa membuat mereka merasa lebih bahagia, rileks, dan percaya diri. Guru bisa memilih olahraga sesuai dengan kemampuan, kesukaan, dan fasilitas yang tersedia.
4. Bermain musik
Bermain musik adalah kegiatan yang bisa meningkatkan kreativitas dan ekspresi diri guru. Musik juga bisa menjadi sarana untuk bersenang-senang, berbagi, atau belajar hal baru. Guru bisa memilih alat musik, genre musik, atau lagu yang mereka minati.
5. Berkebun
Berkebun adalah kegiatan yang bisa memberikan manfaat bagi lingkungan dan diri sendiri. Berkebun bisa membantu guru merawat tanaman, menghias rumah, atau memanen hasil bumi. Berkebun juga bisa memberikan kesempatan bagi guru untuk bersantai, menikmati alam, atau berinteraksi dengan makhluk hidup lainnya.
Itulah beberapa jenis hiburan yang menyehatkan mental guru. Tentu saja, masih ada banyak jenis hiburan lainnya yang bisa dilakukan oleh guru sesuai dengan preferensi dan situasi mereka. Yang penting adalah guru harus menyediakan waktu dan ruang untuk melakukan hiburan yang mereka sukai secara berkala. Dengan begitu, guru bisa menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi mereka.