Cinta Sang Janda

Suatu hari di desa Sumberrejo, hiduplah seorang janda bernama Sari. Sari telah menjanda selama 3 tahun setelah suaminya meninggal dunia karena sakit. Ia memiliki seorang anak laki-laki bernama Andi yang berusia 5 tahun.

Sebagai seorang janda, Sari memiliki semangat luar biasa hingga ia berusaha keras mencari nafkah dan merawat anaknya sendirian. Meskipun ia tertekan dengan semua tanggung jawab yang ada, Sari menemukan kebahagiaan dalam merawat Andi.

Di desa itu juga, tinggal seorang pemuda tampan dan hati bernama Adit. Ia baru saja kembali dari kota setelah menyelesaikan studinya. Adit ingin memberikan kontribusi kepada desa dengan membuka usaha kerasulan roti yang telah ia pelajari.

Adit dan Sari bertemu ketika Adit sedang berjualan roti di pasar desa Sumberrejo. Dari pertemuan itulah, Adit mulai jatuh hati pada Sari yang memiliki sikap rendah hati dan cinta yang tulus terhadap anaknya. Adit pun sering membantu Sari mengurus Andi dan pekerjaannya.

Lama kelamaan, Sari sadar bahwa kehadiran Adit di hidupnya menjadi sesuatu yang tak bisa ia dustakan. Sari yang awalnya ragu untuk membuka hatinya kembali untuk Adit, mulai melihat Adit sebagai sosok suami yang baik dan ayah untuk Andi.

Sementara itu, di desa Sumberrejo, ada dua preman yang sengaja datang mengganggu kebahagiaan Adit dan Sari. Mereka bernama Dedi dan Agus. Mereka berencana untuk memaksa Sari menikah dengan Dedi. Namun, dengan tegas Sari menolak ajakan tersebut.

Kemudian, Adit menyatakan cinta kepada Sari dan ia merasa bahwa ia telah menemukan satu-satunya orang yang dapat melengkapi hidupnya. Sari pun menerima cinta Adit dan memutuskan untuk menikah dengannya, untuk mempererat ikatan mereka sebagai keluarga yang harmonis.

Kabar bahagia ini tersiar ke seluruh desa. Namun malangnya, Dedi dan Agus tak menerima kekalahan dengan baik. Keduanya berencana untuk merusak pernikahan Adit dan Sari. Tetapi, kekompakan dan cinta warga desa Sumberrejo berhasil menggagalkan rencana jahat mereka.

Akhirnya, dengan berkat dan doa dari seluruh warga desa, Adit dan Sari menikah dan menjalani kehidupan yang bahagia bersama Andi. Kehadiran Adit juga membuat Andi menjadi anak yang semakin bahagia dan penuh kasih sayang.

Mereka pun terus menjalani kehidupan sebagai keluarga kecil yang harmonis, didukung oleh warga desa yang selalu membantu satu sama lain. Adit dan Sari membuktikan bahwa cinta sejati memang bisa ditemukan dan dilestarikan dalam suasana penuh kebahagiaan dan rasa syukur.


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *