Buka Puasa Mbah Bolong Bersama Anak Yatim Parimono

Setiap guru harus mampu memberi perhatian terhadap penampilan dalam batas yang proporsional. Berapapun usia murid Anda, semua pasti sepakat jika murid-murid lebih suka jika guru mereka tampil dengan pakaian bersih, rapi dan sopan. Gunakan pakaian sesuai standar yang ditentukan aturan. Anda tidak perlu menggunakan aksesori pakaian lebih dari satu. Ingat, Anda datang ke sekolah untuk mengajar dan bukan untuk berlenggak-lenggok di panggung catwalk.

Guru keren tidak akan bersaing dengan muridnya dalam hal berpakaian. Simpan dulu semua pakaian beserta aksesoris branded yang Anda miliki di rumah. Kendati saat ini banyak murid perempuan memamerkan barang-barang koleksinya ke sekolah, Anda tidak perlu terpancing untuk mengatakan: Saya punya lebih baik daripada kamu. Sebaliknya, guru justru harus menasehati murid untuk berperilaku sederhana dalam nuansa kebersamaan di sekolah. Tidak hanya menasehati secara lisan, Anda pun perlu memberikan contoh dalam perbuatan.

Penampilan guru yang baik bisa menyebabkan Anda bisa lebih diterima dan dihargai oleh murid. Hal ini senada dengan salah satu falsafah Jawa yang mengatakan ajining raga saka busana, yang berarti bahwa penghormatan terhadap tubuh dapat dilihat dari pakaian yang digunakan. Bukan sekedar menutupi aurat, berpakaian adalah salah satu bentuk latihan disiplin bagi seorang guru dan murid. Saat ini Pemerintah Indonesia menetapkan seragam sekolah dan seragam mengajar yang berbeda untuk setiap hari. Itulah salah satu bentuk penerapan disiplin dalam kehidupan.

Satu hal lagi yang perlu guru perhatikan saat berpakaian di depan murid adalah harus paham etika berperilaku. Saat guru wanita memakai hijab mengajar di dalam kelas, maka perilaku seorang guru pun harus dijaga. Bukan berarti guru yang tidak berhijab bebas berperilaku seenaknya. Justru dengan menggunakan pakaian yang lebih terbuka maka seorang guru harus paham cara duduk yang tepat dan tidak menyalahi norma kesopanan. Semoga terinspirasi.