![Pelatihan Kerajinan Tangan Membuat Mahar Pernikahan oleh Mahasiswa KKNT UNHASY di Desa Asemgede](http://agussiswoyo.com/wp-content/uploads/2017/07/Pelatihan-Kerajinan-Tangan-Membuat-Mahar-Pernikahan-oleh-Mahasiswa-KKNT-UNHASY-di-Desa-Asemgede.jpg)
Kehidupan modern cenderung mengikis kebersamaan tatap muka antar manusia. Teknologi internet memungkinkan komunikasi dapat dilakukan tanpa pertemuaan face to face. Akibatnya, frekuensi percakapan langsung dengan tetangga makin berkurang. Hal itu biasa terjadi di lingkungan tinggal perkotaan sebagaimana sudah penulis alami beberapa tahun lalu saat tinggal di Kota Surabaya. Kala itu sangat sulit bertemu dengan tetangga di daerah perumahan satu gang dan satu kompleks. Masing-masing warga sibuk dengan urusannya sendiri.
Saat ini penulis menetap di Jombang, kota dengan keragaman agama dan budaya yang menginspirasi banyak orang untuk belajar keteladanan hidup. Lingkungan hidup di Jombang sungguh berbeda dengan kota lainnya. Di kota inilah penulis merasakan kenyamanan memilki tetangga pengertian. Pengertian bermakna bahwa jiwa tolong-menolong masih mendominasi tingkah laku warga meski tidak memiliki ikatan persaudaraan sedarah. Tetangga adalah saudara terdekat dengan Anda. Mereka menjadi orang pertama yang siap menolong saat kita kesulitan hidup.
Lain halnya dengan kehidupan salah satu keluarga yang tinggal tidak jauh dari rumah penulis. Salah satu anak dalam keluarga tersebut menderita sakit kronis bertahun-tahun dan bersifat menular. Akibatnya, tidak satupun tetangga di sekitar rumahnya mau menjenguk sampai detik-detik akhir hidupnya. Usut punya usut, hal itu terjadi karena hukum sebab akibat. Sering bertengkar dengan tetangga bisa mengurangi jiwa persaudaraan dengan sesama.
Untungnya masih ada beberapa orang saudara dekat yang bersedia membantu sampai pada acara pemakaman. Jiwa pemaaf rupanya masih kental berdiam dalam diri penduduk Jombang. Setiap hari ratusan orang tetangga ikut mendoakan almarhumah. Inilah nilai plus tinggal di desa yang memiliki sistem kekerabatan kental.
Andai tinggal di kota, belum tentu Anda bisa menjumpai ratusan manusia bersedia meluangkan waktu berdoa bersama. Sungguh, nikmat Tuhan mana lagi yang akan engkau dustakan? Sikap saling pengertian juga muncul saat berbagai permasalahan datang. Perbuatan baik akan mengundang kebaikan. Perbuatan jahat pun akan membawa kejahatan yang serupa. Semoga artikel ini bisa memberikan manfaat untuk Anda.
Tinggalkan Balasan