Kesenjangan Komunikasi Pendidikan di Sekitar Kita

 

5 Tips Sukses Berbicara, Berpidato dan Presentasi di Depan Umum
5 Tips Sukses Berbicara, Berpidato dan Presentasi di Depan Umum

Begitu banyak masalah pendidikan terjadi akhir-akhir ini di Indonesia. Mulai dari berita pembunuhan guru oleh murid, aksi kekerasan wali murid terhadap guru, komplain wali murid terhadap kinerja guru, hingga bermacam kenakalan remaja. Semua peristiwa tersebut terjadi silih berganti dan tumpang tindih dengan ulasan berita kisruh politik jelang pemilihan umum 2018. Sungguh bukan sajian informasi yang menyehatkan pikiran orang dewasa.

Penulis berpandangan bahwa titik pangkal semua permasalahan tersebut adalah kesenjangan informasi pendidikan yang terjadi dalam alur pendidikan di Indonesia. Wali murid enggan memeriksa ulang kebenaran cerita anak-anak mereka sepulang dari sekolah. Apapun yang dikatakan anak dianggap sebagai sebuah fakta yang harus dipercaya. Cukup dengan perkataan: “Ayah, tadi kakak dicubit Bu Guru di sekolah.” Langsur duarrr!

Para orang tua yang bekerja di luar kota dan menitipkan pengasuhan anak-anak mereka kepada kakek atau nenek murid jelas memiliki peluang besar untuk menghasilkan miskomunikasi. Laporan anak via telepon tidak mampu memberikan gambaran yang jelas terhadap sebuah masalah. Komunikasi antara anak dan orang tua malah sering terjadi melalui sosial media WhatsApp. Sebuah pesan tidak mungkin dapat tersampaikan secara sempurna dalam teks saja. Untuk memahami secara utuh, Anda membutuhkan respons dan mengetahui mimik muka pemberi pesan.

Sejujurnya terdapat kesenjangan pula dalam penyampaian pesan dari guru ke murid. Murid terlanjur berpandangan bahwa segala bentuk peringatan guru adalah ancaman baginya. Hal itu akibat dari pengaruh teknologi internet telah sedemikian besar dalam membentuk citra guru di mata anak. Bahkan terdapat games online yang mengharuskan pemainnya melakukan tindak kekerasan terhadap karakter guru. Duh, bukan hal yang patut ditiru.

Orang tua dan guru harus sama-sama menyadari bahwa pendidikan adalah tanggungjawab bersama dan perlu adanya keteladanan sikap. Tidak perlu saling menyalahkan satu sama lain karena tantangan jaman demikian hebat sekarang. Penulis berpandangan justru masalah utama para pendidik dan orang tua adalah kemajuan teknologi. Teknologi yang seharusnya mampu membantu kinerja manusia menjadi lebih baik, malah bersifat destruktif. Memang benar kata orang bijak, teknologi modern menjadikan manusia bodoh dan apatis. Semoga terinspirasi.

7 pemikiran pada “Kesenjangan Komunikasi Pendidikan di Sekitar Kita”

  1. Klo gak mau diatur guru ya bikin sekolah sendiri, bikin kurikulum sendiri, ajar sendiri, dan bikin ijazah sendiri.

    Balas

Tinggalkan Balasan