Peringatan Hari Isra Miraj atau Rejeban di SDN Japanan 1 Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang
Peringatan Hari Isra Miraj atau Rejeban di SDN Japanan 1 Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang

Kelompok Kerja Guru Muatan Lokal Keagamaan Islam (KKG MKI) Kecamatan mojowarno mengadakan pelatihan membuat media pembelajaran pada Rabu, 21 November 2018. Kegiatan tersebut berlangsung di salah satu ruang kelas di SDN Gedangan Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang. Acara dimulai pada pukul 09.00 pagi dan dihadiri oleh 25 orang peserta guru muatan lokal keagamaan Islam Sekolah Dasar se Kecamatan Mojowarno. Telah hadir dalam acara tersebut narasumber Kiki Ratnaning Arimbi, Juara 2 Lomba Karya Inovasi Pembelajaran Nasional tahun 2017 bidang seni, olahraga dan agama (SORAM). Para peserta mengikuti kegiatan pelatihan membuat media pembelajaran dengan antusias. Mereka telah membawa bekal sejumlah barang bekas sejak dari rumah. Barang-barang tersebut kemudian dirangkai dan dikreasikan menjadi media pembelajaran yang menarik, unik namun tetap memuat nilai edukasi.

Pelatihan membuat media pembelajaran ini dilaksanakan oleh pengurus KKG MKI Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang sebagai tindak lanjut dari kebutuhan guru-guru muatan lokal keagamaan Islam yang mengaku kesulitan dalam mengajarkan sejumlah materi tertentu dalam kurikulum muatan lokal keagamaan Islam. Menjawab masalah di atas, pengurus KKG MKI Kecamatan Mojowarno mengundang narasumber yang berkompeten. Bu Kiki memberikan banyak ulasan dan trik membuat media pembelajaran yang menarik kepada para peserta. Berbekal dari pengalamannya mengikuti lomba karya inovasi pembelajaran (Inobel) selama tiga tahun berturut-turut, beliau banyak memberikan pengajaran cara membuat media pembelajaran yang menarik. Pembawaannya ceria dan bersemangat dari awal acara sampai akhir acara pukul satu siang.

Narasumber menyatakan bahwa terdapat beberapa kriteria barang yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran di dalam kelas. Barang tersebut harus mudah didapatkan di seluruh wilayah Indonesia. Alat-alat yang digunakan pun harus ramah lingkungan, artinya tidak merusak ekosistem alam. Sebisa mungkin barang-barang yang digunakan sebagai media pembelajaran adalah barang bekas atau barang daur ulang. Dengan demikian siswa bisa memahami bahwa ada barang-barang yang sepertinya tidak digunakan namun sebenarnya masih bisa dimanfaatkan untuk belajar. Barang-barang tersebut antara lain pelepah daun pisang yang sudah kering, sapu lidi, sedotan bekas dan beberapa barang bekas selain yang bisa digunakan untuk media belajar.

Pada kesempatan tersebut para peserta dibagi menjadi lima kelompok belajar. Masing-masing kelompok belajar guru Mulok Keagamaan Islam harus mampu menampilkan praktek mengajar menggunakan media pembelajaran yang mereka kreasikan bersama anggota kelompoknya. Masing-masing kelompok telah menunjukkan kemampuan terbaiknya dalam mengajarkan sebuah materi, baik berupa materi hafalan al-qur’an maupun menulis huruf Arab kepada para siswa. Setelah mengikuti micro teaching para peserta pelatihan memahami bahwa menggunakan media pembelajaran bisa menjadi solusi yang efektif sekaligus rekreatif kepada anak didik mereka di dalam kelas. Guru mampu menghasilkan memberikan kesenangan kepada siswa ketika mereka belajar di dalam kelas.

Pada akhir acara pelatihan narasumber dan pengurus KKG Kecamatan Mojowarno sepakat untuk membuat grup baru dalam aplikasi WhatsApp. Grup tersebut digunakan sebagai motivasi agar setiap guru mampu menghasilkan satu karya inovatif di bidang media pembelajaran. Saling berbagi pengetahuan dan pengalaman merupakan tujuan lain dari pembuatan grup ini. Setiap kali seorang guru menampilkan karya inovatif dalam membuat media pembelajaran maka karya tersebut dapat diunggah melalui grup WhatsApp tersebut. Langkah ini diharapkan bisa menginspirasi guru-guru lain agar meniru maupun memodifikasi karya inovatif tersebut. Setiap guru akan selalu belajar meningkatkan kemampuan dirinya dalam berkreasi membuat media pembelajaran yang menarik. Tujuan akhir dari kegiatan ini adalah setiap siswa dapat belajar lebih efektif dan lebih menyenangkan di dalam kelas. Dengan demikian guru dapat mencapai tujuan pembelajaran secara tuntas dan menyenangkan bersama siswa.