Bagaimana kabar kawan blogger Jombang hari ini? Tahukah Anda bahwa tanah pertanian memiliki beberapa lapisan yang berbeda tingkat kesuburannya? Manusia membutuhkan bermacam-macam zat dan unsur untuk kelangsungan hidupnya, demikian juga tumbuhan. Bahkan banyak zat-zat yang dibutuhkan oleh manusia, ternyata juga dibutuhkan oleh tumbuhan. Tetapi ada juga zat-zat yang hanya dapat diperlukan oleh tumbuhan.
Pada dasarnya, kehidupan tumbuhan itu sama seperti manusia. Sejak jaman manusia purba, manusia selalu berusaha memenuhi kebutuhan makan. Tugas pokok tumbuhan juga hampir sama, yaitu tumbuh dan hidup, berkembang biak, dan akhirnya mati. Tumbuhan sama seperti manusia dalam hal membutuhkan makanan agar bisa tumbuh dan berkembang. Apabila zat-zat makanan untuk tumbuhan kurang mencukupi, proses pertumbuhan akan terganggu.
Kalau zat-zat yang dibutuhkan tumbuhan tidak ada sama sekali, tentu tumbuhan akan mati. Seringkali kita melihat tumbuhan yang kerdil, tumbuhnya merana, tetap kecil dan tidak dapat menghasilkan buah. Kondisi tersebut tentu bukan hal yang diinginkan oleh para petani. Hal ini tentu berhubungan dengan kurangnya zat-zat yang mereka butuhkan untuk tumbuh dan berkembang.
Sumber pokok zat-zat bagi tumbuhan, terutama adalah tanah dan udara. Zat-zat yang berasal dari udara boleh dikatakan tak pernah menjadi persoalan. Zat-zat itu selalu terdapat dengan zat-zat yang didapatnya dari dalam tanah. Jumlah zat-zat makanan yang terdapat di dalam tanah sangat menentukan pertumbuhannya. Oleh karena itu, kita sangat perlu untuk mengetahui sebanyak-banyaknya tentang tanah.
Tanah pertanian dalam pembahasan ini adalah bagian paling atas dari lapisan kulit bumi, yang terdiri atas butir-butiran tanah batuan, air, udara, serta sisa-sisa tumbuhan dan hewan. Tanah merupakan tempat tumbuh suatu tanaman. Tempat berdiri tegaknya, tempat yang memberikan zat-zat makanan, serta tempat penyedian air, dan udara bagi pernapasan akar-akarnya.
Kehidupan tanaman, sangat ditentukan oleh keadaan dan sifat-sifat dari tanah tersebut. Terutama sekali keadaan lapisan tanah. Tanah terdiri dari beberapa lapisan yang memiliki tingkat kesuburan berbeda-beda. Para petani harus mengetahui macam-macam lapisan tanah yang baik untuk bercocok tanam.
Lapisan Tanah Atas
Lapisan tanah atas atau top soil tebalnya 10-30 sentimeter, berwarna coklat kehitam-hitaman. Lapisan ini tertutup oleh tumbuhan, bahkan kadang-kadang hanya tertutup oleh rumput-rumputan. Bagaimanakah terjadinya tanah untuk pertanian? Asal mulanya tentu dari batuan induk. Karena mengalami pelapukan dan terpecah-pecah, lalu menjadi lapisan induk tanah.
Setelah itu, dengan mengalami proses pelapukan alam lebih lanjut, terjadi lapisan tanah bawah. Akhirnya, percampuran lapisan tanah bagian bawah dengan sisa-sisa tumbuhan dan hewan yang sudah mati, terjadi lapisan tanah atas. Peristiwa ini, mengalami proses yang sangat lama, hingga berabad-abad. Beberapa faktor ikut dalam proses pembentukan batuan induk menjadi lapisan induk tanah. Dan begitu seterusnya. Faktor-faktor tersebut adalah panas matahari, air, udara, tumbuh-tumbuhan, makhluk hidup serta jasad-jasad hidup lainnya.
Tanah yang baik untuk pertanian adalah tanah yang berada di daerah lembah. Tanah pertanian yang baik ini biasanya lebih gembur karena pelapukan alam dan akibat telah dikerjakan orang. Lapisan inilah yang merupakan tempat pertumbuhan utama bagi tanaman. Di sini terdapat zat-zat hara yang sangat dibutuhkan oleh tumbuhan. Lapisan tanah inilah yang paling subur.
Warna lapisan tanah subur disebabkan oleh bunga tanah. Bunga tanah ini terjadi dari sisa-sisa tumbuhan dan hewan yang telah mati, dan membusuk di dalam lapisan tanah atas.
Lapisan Tanah Bawah
Lapisan tanah bawah tebalnya antara 50-60 sentimeter. Pada umumnya, lapisan tanah bawah ini memang lebih tebal dari pada lapisan tanah atas. Warna kemerah-merahan, lebih muda dan lebih padat. Orang menyebutnya tanah cadas. Kandungan zat-zat hara dalam lapisan tanah bawah yang siap digunakan oleh tumbuhan hanya sedikit. Terutama terdapat pada bagian yang terdekat dengan lapisan tanah atas.
Pada lapisan tanah bawah kegiatan dari kehidupan jasad-jasad renik juga berkurang. Akar-akar tanaman pun tidak dapat menembusnya, kecuali akar-akar tumbuhan menahun yang mempunyai akar tunggang yang tumbuh lurus ke dalam.
Lapisan Induk Tanah
Warna lapisan induk tanah agak menyolok, yaitu kemerah-merahan atau kelabu keputih-putihan. Lapisan ini menjadi asal dari lapisan tanah bawah yang ada di atasnya. Lapisan ini mudah terpecah-pecah dan berubah. Tetapi lebih padat, lebih sukar ditembus oleh akar tumbuhan.
Kita dapat melihat dengan jelas, pada lereng-lereng gunung yang lapisan-lapisan tanah di atasnya telah hanyut oleh air hujan. Tanah ini sukar dikerjakan. Umumnya, zat-zat hara bagi tumbuhan pada tanah ini sangat kurang.
Lapisan Batuan Induk
Lapisan batuan induk merupakan lapisan tanah yang keempat. Lapisan batuan induk berupa batuan pejal karena belum mengalami pelapukan alam dan belum mengalami proses terpecah-pecah. Lapisan ini ada di bagian yang dalam dan jarang kelihatan timbul pada permukaan. Ada kalanya, lapisan ini kelihatan di daerah pegunungan, berupa tanah batuan gundul.
Penulis berharap setelah membaca artikel ini Anda bisa memahami jenis-jenis tanah baik untuk digunakan dalam pertanian. Itulah beberapa lapisan tanah yang perlu Anda ketahui. Semoga artikel sejarah pertanian ini bisa menambah wawasan Anda. Sampai jumpa dalam artikel The Jombang Taste berikutnya.
Daftar Pustaka:
Pratignyo, S.J. 1984. Tumbuh Pada Tanah Dan Tumbuh Tanpa Tanah. Jakarta: CV. Karya Indah.
Tinggalkan Balasan