Senin, 17 Juli 2017 hari ini merupakan tanggal bersejarah. Susunan angka istimewa 17-7-17 menandai dimulainya tahun ajaran baru 2017-2018. Sejumlah wali murid kelas 1 yang baru masuk sudah berulangkali datang ke rumah saya sejak beberapa hari lalu. Mereka umumnya panik dan khawatir memasuki hari pertama putra mereka masuk sekolah SD. Benar saja. Pagi-pagi sekali terdapat puluhan ibu-ibu sudah antre mengantar anaknya berangkat sekolah. Tidak cukup mengantar, ibu-ibu itu menunggui putranya di depan kelas sejak pukul setengah tujuh. Untungnya, ruang kelas 1 SDN Latsari berada di kompleks sekolah paling ujung sehingga tidak mengganggu lalu lintas murid yang hilir-mudik ke kelas.
Kebiasaan lama dari Taman Kanak-kanak (TK) belajar dengan ditunggui orang tua masih berlangsung pada hari pertama masuk sekolah. Sepertinya para orang tua masih takut melepaskan anaknya berangkat sendiri. Saya memaklumi hal ini sebagai salah satu bentuk dukungan orang tua dalam pendidikan anak. Perilaku murid kelas satu yang masih tergantung kepada orang tua akan biasanya akan berkurang sedikit demi sedikit seiring dengan bertambahnya umur mereka. Perkenalan anak-anak dengan kawan-kawan baru mampu menumbuhkan kemandirian secara perlahan dalam proses belajar. Awalnya mereka akan malu jika diantar orang tua. Lama-lama mereka akan menyadari arti penting berangkat sekolah sendiri tanpa diantar orang tua.
Pukul 07.15 bel masuk berbunyi. Semua guru kelas memasuki ruang kelas sesuai tugas yang diberikan Kepala Sekolah. Kegiatan pertama adalah perkenalan murid dengan guru. Tidak ada wali kelas yang ikut mengiringi murid mereka di tahun ajaran baru ini. Semua guru kelas di tahun ajaran 2017-2018 ini mendidik siswa-siswi yang belum pernah mereka ajar sebelumnya. Jadi, tugas pertama guru kelas adalah menghafal nama-nama murid dan mengetahui karakter murid tersebut. Untuk saya sendiri tidak ada tugas baru yang berarti. Saya sudah mengajar murid SDN Latsari dari kelas 1 sampai kelas 6 sejak tahun 2016 kemarin sehingga saya sudah hafal nama-nama mereka, kecuali siswa kelas 1 baru tentunya. Pun dari sebagian siswa kelas 1 yang baru masuk sudah saya kenal karena mereka saya ajarkan membaca Al-Quran di TPQ Al-Mujahiddin.
Penghargaan Siswa Berprestasi
Semua murid dan guru berkumpul di halaman sekolah sekitar pukul setengah delapan. Kegiatan berikutnya adalah halal bihalal murid dan guru. Ini merupakan kesempatan bagi murid untuk meminta maaf kepada para guru, terutama guru-guru yang tempat tinggalnya di luar Dusun Guwo Desa Latsari Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang. Saat semua murid dibariskan di halaman, para siswa kelas satu diberikan kesempatan memperkenalkan diri mereka kepada semua murid yang hari ini memakai seragam merah-putih. Tawa seru mewarnai perkenalan murid baru saat salah satu murid bertingkah lucu.
Sesi perkenalan murid baru telah usai dan dilanjutkan dengan pengumuman daftar siswa-siswi berprestasi dalam kegiatan Ramadhan dan Silaturahim Idul Fitri tahun 2017 yang baru saja berlalu. Terdapat masing-masing lima siswa yang berprestasi dari kelas 4, kelas 5 dan kelas 6. Lima belas siswa teladan tersebut dinilai berdasarkan aktifitas kegiatan puasa, sholat tarawih, kunjungan hari raya, dan kelengkapan buku yang telah terkumpulkan. Fakta menunjukkan bahwa tidak semua siswa masih memiliki buku tugas Muatan Lokal Keagamaan. Sebagian besar siswa mengaku tidak memiliki buku tugas yang saya berikan karena hilang. Inilah salah satu penilaian kesungguhan siswa dalam menjalankan tugas belajar dari guru.
Memulai tahun ajaran baru di SD dengan memberikan apresiasi kepada para murid merupakan hal baru di sekolah ini. Saya tahu sudah bertahun-tahun anak-anak membutuhkan suasana baru dalam belajar. Walaupun penghargaan kali ini hanya berupa kalung medali dan hadiah pulpen cantik, saya yakin penghargaan ini akan berdampak jauh di luar pandangan mata. Anak-anak yang diajarkan menghargai kerja keras akan belajar bertanggungjawab dan disiplin waktu. Sebaliknya, anak-anak yang ceroboh mengelola waktu dan meremehkan tugas guru akan belajar mengejar ketertinggalan mereka. Langkah pembinaan secara mental ini akan saya lanjutkan dengan model penghargaan yang bervariasi agar anak-anak tidak bosan.
Halal Bihalal Guru dan Bupati
Usai memberikan penghargaan terhadap lima belas siswa SDN Latsari yang berprestasi, acara halal bihalal guru dan murid selesai. Semua murid pulang ke rumah masing-masing sedangkan para guru bergegas ke Selorejo untuk mengikuti Halal Bihalal Bersama UPTD Pendidikan Kecamatan Mojowarno. Jam sembilan pagi saya dan sepuluh pendidik dan tenaga kependidikan SDN Latsari sudah sampai di RM Barokah Selorejo, Mojowarno, Jombang. Saya membayangkan acara segera dimulai. Namun perkiraan saya meleset. Dari jam sembilan pagi sampai jam setengah dua belas siang acara belum dimulai. Padahal tamu undangan sudah hadir semua. Tinggal menunggu kedatangan Bupati Jombang acara dimulai.
Acara halal bihalal UPTD Pendidikan Kecamatan Mojowarno dimulai sekitar pukul dua belas kurang lima belas menit. Tamu undangan yang hadir terbilang komplit. Ada Pak Bupati Jombang, Ketua DPRD Kabupaten Jombang, Ketua DMI Jombang, Ketua MUI Jombang, Koramil Mojowarno, Kapolsek Mojowarno, Camat Mojowarno, seluruh Kepala Desa dan Sekretaris Desa di wilayah Kecamatan Mojowarno, Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kecamatan Mojowarno, dan tentunya semua guru SD se-Kecamatan Mojowarno. Tausiyah acara halal bihalal UPTD Pendidikan Mojowarno kali ini disampaikan oleh KH Nur Hadi atau lebih dikenal Mbah Bolong.
Uuuf, capeknya mengikuti acara halal bihalal kali ini. Udara siang itu cukup menyengat. Walau angin semilir kadang berhembus di Aula RM Barokah yang terbuka, namun rasa penat dan bosan tidak kunjung hilang. Jam setengah dua siang acara halal bihalal UPTD Pendidikan Kec Mojowarno selesai. Saya pun bergegas pulang. Hari pertama masuk sekolah memang selalu penuh warna. Usai tidur setengah jam, jam tiga sore saya buru-buru bangun dan bersiap mengajar di Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ) Al-Mujahiddin. Alhamdulillah hari ini santri TPQ mulai aktif kembali. Sebagian besar santri telah mengikuti kegiatan belajar membaca dan menulis Al-Quran di gedung TPQ yang bersebelahan dengan Masjid Baitussalam. Selamat memulai aktifitas mengajar lagi!
Ibu-ibunya ikut sekolah nih ceritanya.
Wah senangnya masa kecil bisa bermain dgn teman.
Wow, ada pembagian medali. Hebat!
Semangat ya anak-anak.
Selamat mengajar pak. Semoga anak2 bisa jadi soleh solihah.
Wah…. senangnya punya guru pak agus.
Hm…. mau dong saya jadi murid pak agus.