Sejarah dan Asal-usul Kota Bojonegoro

Kota Bojonegoro memiliki sejarah yang panjang dan kaya akan budaya dan tradisi. asal-usul nama Bojonegoro berasal dari bahasa Jawa “bajo” yang artinya air dan “negoro” yang artinya kota. Sehingga Bojonegoro artinya adalah kota yang kaya dengan air atau kota air.

Pada zaman kerajaan Majapahit, Bojonegoro dikenal dengan nama Tapal Kuda yang menjadi bagian dari wilayah Kabupaten Tuban. Pada masa kolonial Belanda, Bojonegoro dijadikan pusat pemerintahan kabupaten dengan dibentuknya pengadilan dan kantor Bupati.

Selama masa kemerdekaan, Bojonegoro terus berkembang dan menjadi kota administratif pada tanggal 18 April 1977. Pada tahun 2001, Bojonegoro resmi dijadikan kota otonom setelah terpisah dari Kabupaten Bojonegoro dan disahkan oleh pemerintah pusat melalui Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2001.

Kota Bojonegoro sendiri memiliki banyak potensi pariwisata, seperti wisata budaya, wisata religi, wisata kuliner, dan wisata alam yang menarik untuk dikunjungi. Selain itu, Bojonegoro juga dikenal sebagai kota pertanian dan memiliki potensi sebagai penghasil minyak bumi dan gas alam.

Ada beberapa legenda yang berkembang tentang terbentuknya kota Bojonegoro. Salah satu legenda yang populer adalah legenda tentang Roro Jonggrang dan Bandung Bondowoso.

Menurut legenda tersebut, Bojonegoro dulunya adalah sebuah desa kecil yang dihuni oleh orang-orang petani. Suatu hari, seorang pemuda bernama Bandung Bondowoso datang ke desa tersebut dan jatuh cinta pada seorang putri desa bernama Roro Jonggrang.

Bandung Bondowoso lalu meminta restu pada ayah Roro Jonggrang untuk menikahi putrinya, namun Roro Jonggrang menolak permintaannya karena Bandung Bondowoso adalah musuh ayahnya.

Merasa tersinggung, Bandung Bondowoso lalu mengeluarkan ilmu sihirnya dan membangun seribu candi dalam semalam sebagai syarat agar Roro Jonggrang mau menikahinya. Namun, Roro Jonggrang malah meminta kepada seluruh warga desa untuk membuat keributan agar Bandung Bondowoso merasa bahwa fajar sudah datang dan membatalkan perbuatannya.

Bandung Bondowoso merasa tertipu dan marah besar. Ia lalu mengutuk seluruh warga desa Bojonegoro menjadi batu dan hanya Roro Jonggrang yang masih dalam wujud manusia. Sejak saat itu, desa Bojonegoro berubah menjadi kota yang dikenal dengan sebutan “Batu Nogoro” atau “Kota Batu”, karena terdiri dari batu-batu yang merupakan warga desa yang terkutuk.

Namun, ada juga legenda lain yang mengisahkan tentang terbentuknya kota Bojonegoro. Legenda tersebut mengatakan bahwa Bojonegoro dulunya adalah sebuah hutan lebat yang dihuni oleh banyak binatang dan satwa liar. Kemudian, ada seorang petani yang membangun sebuah pertanian di tengah hutan dan memberikan nama “Bojo” yang berarti sawah atau ladang.

Sejak saat itu, banyak petani lain yang ikut bergabung dan membuka pertanian di sekitar Bojo. Dari sinilah, munculah nama Bojonegoro yang berasal dari kata “Bojo” dan “Negoro” yang berarti negeri atau daerah. Dalam perkembangannya, Bojonegoro kemudian berkembang menjadi sebuah kota yang makmur dan maju.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *