Legenda Pulau Majeti dan Prabu Selang Kuning
Legenda Pulau Majeti dan Prabu Selang Kuning

Bagaimana kabar kawan blogger Jombang hari ini? The Jombang Taste datang lagi membawa inspirasi kehidupan untuk Anda. Kata-kata bijak Bahasa Jawa telah lama dikenal memiliki muatan nilai moral yang tinggi. Kali ini The Jombang Taste mengulas nasehat bijak Bahasa Jawa yang berbunyi: wong olo yen biso kuwoso, kang olo iku diarani becik. Kosok baline yen wong kang becik kuwoso, kang becik iku kan ditindakake.

Nasehat bijak Boso Jowo ini kurang lebih berati: orang jahat bila berkuasa, yang buruk disebut baik. Sebaliknya jika orang baik berkuasa, yang baik itu dikerjakan. Jika sejarah ditulis oleh penguasa yang jahat, maka orang baik akan dikatakan jahat dan orang jahat akan dikatakan baik. Tapi layaknya sejarah kuasa-kuasa para penguasa, tak ada kekuasaan yang kekal. Maka walau kebenaran itu disembunyikan, pada saatnya akan tampak jua karena sepandai-pandainya Anda menyimpan bangkai, satu saat baunya akan tercium juga.

Dalam sejarah perjalanan hidup bangsa kita saja, kita misalnya pernah mengalami suatu masa di mana Ir. Soekamo menjadi semacam orang terhukum pada eral awal orde baru, akan tetapi lambat laun, apalagi setelah orde baru tumbang, maka tampaklah lagi kebesaran Soekarno dan bahkan telah diakui sebagai pahlawan bangsa. Proses menuju pemurnian alam memang tidak mudah dan penuh liku. Namun Anda jangan pernah khawatir karena Tuhan selalu bersama orang yang benar.

Pada awal reformasi, segala hal yang berkaitan dengan Soeharto seakan-akan semuanya jelek, tapi perlahan kita sadar bahwa disamping ada nilai minusnya Soeharto telah memberikan sumbangsih yang besar pada negeri ini. Seperti halnya konsep ying dan yang dalam hidup, sesungguhnya setiap kebaikan dan kejahatan akan selalu hadir secara bersama-sama. Bukan untuk menunjukkan mana yang benar dan mana yang salah, tapi itulah cara alam menciptakan keseimbangan hidup.

Falsafah ini tidak selalu berarti penulisan sejarah-sejarah oleh para penguasa tapi juga berarti dalam pengambilan keputusan dan pencapaian akan baik atau buruknya seseorang dimata penguasa. Penguasa yang jahat bisa saja memutarbalikkan fakta. Walau demikian, kebenaran akan selalu datang mengungkapkannya. Ketahuilah, bahwa kebaikan itu bukan karena cap seseorang termasuk penguasa tapi kebaikan itu adalah apa yang ada dalam diri kita. Semoga artikel nasehat Bahasa Jawa bersama The Jombang Taste ini bisa bermanfaat untuk meningkatkan motivasi hidup Anda.

Daftar Pustaka:

Sudjono. 2013. Nguri-uri Pitutur Luhur Falsafah Adi Luhung. CV. Karya Mandiri Sentosa: Ngawi