Sesi 1 Super Camp 2018 pada hari pertama (24/12/2018) berlangsung menarik. Para peserta bersemangat mengikuti setiap diskusi. Acara dibuka pukul 13.00 di Aula Padepokan Wonosalam Lestari (PWL) Jombang. Alhamdulillah sebanyak 85 peserta dari cabang Jombang, Kediri, Tulungagung, dan Surabaya mengikuti Supercamp Jombang 2018. Mereka tampak antusias mengikuti acara di hari pertama ini.
Super Camp 2018 dibuka oleh Bpk. Muslichudin (Kepala Cabang Jombang), Supercamp ini dilaksanakan dari tanggal 24-26 Desember 2018 di Jombang. Kegiatan ini bertujuan untuk membentuk mental kewirausahaan dalam diri setiap peserta. Super Camp 2018 di Jombang dijadwalkan akan berlangsung selama tiga hari, 24-26 Desember 2018. Kegiatan perkemahan anak-anak yatim usia remaja ini dilaksanakan dengan memadukan antara outbound, diskusi interaktif, dan praktek pengalaman di lapangan. Mereka mendapatkan ilmu dari para ahli di bidangnya masing-masing.
Beragam komentar peserta Super Camp muncul dalam sesi Diskusi Entrepreneur. Lailatul Fitriyana dari Kediri membuat ucapan yang fenomenal. Ia berujar anak yatim bukanlah objek untuk dikasihani, tapi subyek untuk diapresiasi. Apresiasi didapat dari prestasi, bukan sensasi. kondisi yatim bukan halangan bagi setiap anak untuk berkreasi dan menjadi sukses di masa depan. Justru dengan keadaan yang semakin menantang seperti yang dialami oleh anak-anak yatim maka mereka bisa lebih terpacu untuk memperbaiki nasibnya di kehidupan yang akan datang.
Kak Fuad menambahkan bahwa orang malas adalah obyek yang harus dikasihani. Karena mereka jadi sasaran bisnis. Wiranto Adi dari Jombang dan Lailatul Fitriyana Kediri adalah dua peserta paling aktif. Para peserta lainnya pun ikut berinteraksi secara aktif dalam diskusi yang dilaksanakan di aula Padepokan Wonosalam Lestari ini. Mereka sangat antusias mengikuti acara ini dari awal sampai dengan akhir. Para peserta menggunakan kesempatan ini untuk mengorek informasi sebanyak-banyaknya dari para pelaku yang telah berpengalaman dalam menjalani kehidupan sebagai anak yatim dan bisa sukses menekuni profesi sesuai bidangnya masing-masing.
Sesi 2 membahas cara Move On bersama Kak Fikri. Riana, Berlina dari Kediri, Wiranto, dan Nita dari Tulungagung saling menyahut diskusi hari ini. Menurut Kak Fikri, tantangan setelah seorang remaja lulus SMA adalah kuliah, bekerja, dan ancaman pengangguran.
Tinggalkan Balasan